Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pola Kemitraan Asian Agri Menguntungkan Petani Sawit

Pola Kemitraan Asian Agri Menguntungkan Petani Sawit Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Bermitra dengan Asian Agri banyak keuntungannya. Begitu pengakuan petani setelah bermitra dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit Grup Royal Golden Eagle (RGE) tersebut.

Wilis Efri, perwakilan KUD Jaya Makmur Kabupaten Siak, mengatakan bahwa Asian Agri tetap menerima Tanda Buah Sawit (TBS) dengan harga tinggi. Dia menyebut, itulah yang sangat diharapkan petani sejak bermitra dengan Asian Agri.

Baca Juga: Simak! Kandungan Minyak Sawit yang Sehat dalam Berbagai Jenis Produk Kuliner

"KUD Jaya Makmur bermitra dengan Asian Agri sejak tahun 1991. Awalnya, KUD ditunjuk pemerintah untuk menerapkan pola kemitraan dengan Asian Agri melalui PT Inti Indosawit Subur (IIS)," katanya, Rabu (30/3/2022).

Yang menguntungkan, terang Wilis, ketika harga TBS di pasaran turun, Asian Agri tetap menerima dan membeli buah sawit dengan harga tinggi sesuai standar. Sementara, perusahaan lain menolak untuk membeli.

"KUD Jaya Makmur beranggotakan 20 kelompok petani sawit. Jumlah keseluruhan petani sawit ada 460 Kepala Keluarga (KK) dengan 9 orang pengurus koperasi," katanya.

Setiap tahunnya, Asian Agri-PT IIS memfasilitasi petani untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan di bidang perkebunan kelapa sawit. "Perusahaan selalu mengajak petani dan KUD untuk sharing informasi terkait budi daya sawit yang berstandar dan juga melatih petani bagaimana menanam, memupuk, hingga memanen sawit yang benar," katanya.

"Sejak bermitra dengan Asian Agri telah banyak perubahan yang diperoleh petani. Mulai dari wawasan, pengalaman, hingga kesejahteraan hidup dirasakan oleh petani KUD Jaya Makmur," ujarnya.

Dikatakannya, mau tak mau, terpaksa tidak terpaksa, profesi petani akan dilanjutkan para milenial atau generasi muda. "Anak-anak muda akan menggantikan posisi orang tuanya sebagai petani demi meneruskan keberlanjutan usaha kebun sawit keluarga," katanya.

Petani sawit yang tergabung di KUD Jaya Makmur kini dihadapi tantangan memasuki masa replanting (peremajaan) kebun sawit. "Usia sawit milik petani memasuki masa replanting, rata-rata telah berusia 25-30 tahun. Keadaan ini harus dihadapi petani KUD Jaya Makmur," ujarnya.

Untuk membantu ekonomi petani tetap berlanjut, Asian Agri telah mempekerjakan sebagian keluarga petani di kebun PT IIS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: