Megawati Nggak Main-main, Habis 'Senggol' Antrean Migor Emak-emak, Rokok Bapak-bapak Kena Juga!
Setelah sempat membuat masyarakat heboh karena pernyataan menyinggung para ibu-ibu yang selalu memasak menggunakan metode menggoreng, kini giliran Megawati singgung sekaligus kritisi para bapak-bapak menyoal rokok dan KB.
Kritik tersebut Megawati layangkan pada pembukaan acara demo masak tanpa minyak goreng bersama PDI-P pada Senin (28/03/2022).
Alasan kritik tersebut adalah Megawati menilai bapak-bapak lebih memilih beli rokok ketimbang menyisihkan uangnya untuk membeli alat pemadam api ringan (APAR) untuk menanggulangi kebakaran.
Pada acara pembukaan tersebut, Megawati menyoroti kebakaran di dapur saat memasak dan menyayangkan kenapa bapak-bapak tidak menyiapkan APAR.
Baca Juga: Gus Nur Mengenang "Nangis Berjamaah" Megawati dan PDIP Saat BBM Naik, Rezim "Langit BerAC" Disebut
Ia tidak setuju jika alasan bapak-bapak tidak membeli APAR adalah karena mahal. Lantas, beliau juga menyinggung soal kebiasaan merokok bapak-bapak yang ia nilai seharusnya bisa berhenti untuk menyisihkan uang demi membeli APAR.
"Kalau (alasannya), oh itu kan mahal, bu, Sekarang mikir aja. Katanya paling murah (APAR) 100 ribu. Daripada bapak-bapak ngerokok. Kenapa bisa beli rokok? Itu satu pak berapa? Kan bisa ya dari satu pak kamu bapak-bapak beli aja setengah dulu. Nggak cuma istri yang rugi, kamu juga. Gak punya rumah," ujar Megawati membalas alasan bapak-bapak yang tidak membeli APAR karena alasan mahal.
Sontak, Megawati secara tegas memerintahkan para bapak-bapak untuk menurunkan ego untuk membeli rokok dan segera menyisihkan uangnya untuk kebutuhan yang lebih urgen, yakni menyediakan APAR.
"Ayo bapak bapak, pikir! Bedakan kalau berani, kayaknya kalau gak ada rokok gak sip. Rasanya udah kesel aja aku. Beli lah itu (APAR). Beli sana! Di kantoran ada apa enggak. Kan gitu bapak-bapak kesombongannya. Wah, kalau udah gak bisa beli rokok kayaknya udah bakal kiamat," sindir Megawati menyoal kebiasaan merokok bapak-bapak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto