Pejabat Pertahanan Amerika: Rusia Tarik 2/3 Pasukannya di Dekat Kyiv, Indikasi Perang...
Kredit Foto: Instagram/Russian Army
Rusia telah menarik sekitar dua pertiga pasukannya dari sekitar ibu kota Kyiv, Ukraina. Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkap hal itu pada Senin (4/4/2022).
Ia menyebut bahwa banyak pasukan Rusia yang kini berkonsolidasi di Belarus. Lanjut pejabat itu, tentara yang di Belarus diprediksi akan dipasang kembali, dan ditempatkan lagi ke tempat-tempat lain di Ukraina.
Baca Juga: Rusia Beralih Gunakan Microchip China untuk Dukung Sistem Pembayaran Lokal
Selama akhir pekan, Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali semua daerah di sekitar Kyiv. Untuk pertama kalinya, mereka juga mengeklaim kendali penuh atas wilayah ibu kota sejak Rusia melancarkan invasinya.
Pejabat AS tersebut menyampaikan bahwa sebelum Rusia mundur, Washington sempat memperkirakan penurunan pasukan. Dikatakan bahwa saat itu, AS memprediksi Kremlin hanya mengerahkan kurang dari 20 kelompok taktis batalyon yang berfokus di Kyiv. Jumlah itu kurang dari seperenam dari kelompok taktis batalion yang diluncurkan Moskow untuk invasi.
"Kami masih menilai bahwa sebagian besar dari lebih dari 125 batalyon kelompok taktis yang diinvestasikan Rusia dalam invasi, masih berada di Ukraina.
"Apa yang terus kami yakini adalah bahwa mereka akan ditata ulang, dipasok kembali, bahkan mungkin diperkuat dengan tenaga tambahan dan kemudian dikirim kembali ke Ukraina untuk melanjutkan pertempuran di tempat-tempat lain," kata pejabat itu yang berbicara dengan syarat anonim.
Pejabat itu memperkirakan bahwa pasukan Rusia yang telah ditarik dari sekitar Kyiv kemungkinan akan diarahkan ke Ukraina timur, tetapi itu masih belum dikonfirmasi.
Saat pasukan Rusia berkumpul kembali untuk pertempuran di Ukraina timur, kota-kota di sekitar Kyiv menanggung bekas pertempuran selama lima minggu.
Penemuan kuburan massal hingga mayat-mayat yang diikat dengan luka tembakan jarak dekat, mewarnai jalan-jalan di Bucha, sebuah kota kecil di luaran Kyiv. Wali kota Bucha juga telah mengatakan 300 penduduk dibunuh oleh pasukan Rusia sementara pejuang Chechnya menguasai daerah itu.
Menurut Reuters, apa yang terungkap di Bucha tampaknya akan menggembleng AS dan Eropa ke dalam sanksi tambahan terhadap Moskow.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto