Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IBOS Siap Melantai di Bursa Saham Demi Genjot Pertumbuhan Laba Melalui Ekspansi

IBOS Siap Melantai di Bursa Saham Demi Genjot Pertumbuhan Laba Melalui Ekspansi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indo Boga Sukses Tbk atau IBOS telah sukses menjalani proses IPO dan memperoleh surat pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 Maret 2022. Sehingga,  Perseroan saat ini tengah melakukan masa penawaran awal atau periode Boolbuilding-nya yang akan berakhir pada tanggal 7 April 2022 mendatang.

Direktur Utama PT Indo Boga Sukses Tbk Edi Nugroho menyatakan Perseroan menyatakan siap untuk segera merealisasikan dana segar yang akan diperoleh Perseroan melalui Penawaran Umum dengan tujuan untuk melakukan ekspansi usaha se-optimal mungkin untuk semakin menggenjot pertumbuhan laba Perseroan kedepan.

“Menapaki babak akhir menuju ujung puncak IPO Perseroan, yang diperkirakan akan listing pada Senin, 25 April 2022 mendatang. Hal ini akan  membuat langkah Perseroan kian mantap untuk mencetak pertumbuhan laba melalui ekspansi dengan ditopang oleh perolehan dana  segar yang akan diperoleh oleh Perseroan maksimum sebesar Rp160,736 miliar,” kata Edi, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (7/4/2022). 

Baca Juga: Seminggu Jelang Pencatatan Saham di BEI, GoTo Siapkan Dana Rp310 Miliar untuk Mitra Pengemudi!

Edi Nugroho menambahkan jika pihaknya optimis  IPO akan menggenjot laba perseroan melalui ekspamsi usaha baik dari perseroan maupun anak usaha. 

Perseroan mencatat tahun 2021 lalu perusahaan yang menjalankan usaha restoran dan aktivitas perusahaan holding ini mampu mencetak kenaikan laba menjadi sebesar Rp8,64 miliar. Capaian ini naik 104 persen apabila dibandingkan dengan capaian di tahun 2020 sebesar Rp4,2 miliar. Sedangkan di tahun 2019 laba komprehensifnya hanya Rp4,23 miliar. 

"Kenaikan ini (laba komprehensif tahun berjalan) terutama disebabkan oleh hasil kinerja dari perdagangan ikan yang dilakukan oleh PT INH (PT Indo Nations Harvest) telah dijalankan selama 12 bulan penuh pada tahun 2021,” terangnya. 

Baca Juga: Sudah Resmi Nih! PT WIR Grup Sudah Catatkan Saham di Bursa Efek Indonesia

Sementara itu untuk pendapatan perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp67,34 miliar. Catatan ini juga naik Rp14,03 miliar atau sebesar 26 persen apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp53,30 miliar. Peningkatan pendapatan ini juga ditopang oleh perdagangan ikan yang dilakukan oleh PT INH (anak usaha) yang telah dijalankan selama 12 bulan penuh pada tahun 2021. 

“Kami cukup puas dengan kegiatan usaha yang kami jalankan meski baru berdiri di tahun 2019, melalui kegiatan usaha restoran dan melalui aktivas perusahaan holding. Nyatanya, kami cukup direspon dengan baik oleh pasar, bahkan laba kami melonjak 104% tahun lalu. Tentunya hal ini membuat kita semakin percaya diri untuk semakin menancapkan kuku bisnis dibidang industri makanan, minumam dan perhotelan ditengah mulai membaiknya perekonomian nasional kita saat ini,” ucap Edi. 

Sebagai informasi untuk aset lancar perseroan sebesar Rp25,83 miliar dimana terdapat kenaikan aset lancar sebesar Rp7,07 miliar atau sebesar 38 persen bila dibandingkan dengan periode tahun 2020 sebesar Rp18,76 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh persediaan di KSI (PT Kairos Sukses Indonesia) dan PT INH.

Baca Juga: Saat Saham Unilever Terdiskon Hingga Hampir 50%, Bos Besar Lakukan Pembelian Jumbo

Terkait dengan rencana IPO (Initial public offering) perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.607.360.000 saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 25 per lembar. Jumlah ini setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga penawaran umum perdana saham Indo Boga dalam masa bookbuilding adalah Rp 65 - Rp 100 per unit. Dengan rentang harga tersebut, jumlah seluruh nilai Penawaran Umum sebanyak-banyaknya adalahRp 160,73 miliar. 

Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek seluruhnya akan digunakan Perseroan sekitar 27,01% untuk belanja modal perseroan sendiri, lalu 37,66% akan digunakan untuk setoran modal kepada PT Indo Nation Harvest (INH), kemudian 16,2% akan digunakan sebagai setoran modal kepada PT Kairos Sukses Indonesia (KSI), dan sebesar 19,21% akan digunakan untuk setoran modal kepada PT Sofia Berkah Abadi (SBA).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: