Indonesia Harus Lakukan Tiga Langkah Ini untuk Hadapi Perang Rusia-Ukraina
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini memberikan dampak yang tidak sedikit bagi perekonomian dunia maupun Indonesia.
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Indonesia dalam menyikapi perang tersebut salah satunya adalah mempertahankan perekonomian terbuka dan tidak protektif.
Baca Juga: CSIS: Presidensi G20 Penting Untuk Bahas Konflik Rusia Ukraina
"Karena dengan adanya perekonomian terbuka, seperti yang sudah kita belajar dari pandemi kemarin," ujar Yose dipantau virtual, Kamis (7/4/2022).
Yose mengatakan, selain keterbukaan ekonomi Indonesia harus dengan aktif mencari sumber pasokan alternatif. Menurutnya, meskipun Rusia adalah salah satu eksportir terbesar di dunia tapi masih ada pemasok alternatif lainya.
"Dalam kondisi sekarang ini kita akan kalah dibandingkan negara lain. kita akan kalah dalam men-secure sumber pasokan tadi, karena kita tidak mau mengimpor dan tetap kekeuh tidak mau menggunakan dari luar Rusia," ungkapnya.
Baca Juga: Wamenlu : Perang Rusia Ukraina Dapat Mempengaruhi Ekspor Impor Indonesia
Lanjutnya, poin yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan kebijakan moneter dan fiskal yang lebih berhati-hati atau dengan kata lain adanya keseimbangan antara kebijakan moneter dan fiskal.
Menurutnya kebijakan fiskal dan moneter yang masih agak ekspansif akan mendorong perekonomian tetap lebih prudent agar bisa mencegah terjadinya inflasi lebih jauh lagi. Selain itu, Indonesia juga harus keluar dengan mekanisme yang bisa membuat jaring pengaman sosial lebih efektif.
"Kita tahu bahwa kenaikan harga akan merugikan masyarakat banyak, akan menimbulkan sosial impak yang cukup tinggi tetapi kita juga tahu ada sebagian yang mendapatkan benefit dari harga kenaikan harga dan bagaimana kita bisa mengakomodasi dan juga menyalurkan keuntungan itu sehingga bisa membantu jaring pengaman sosial," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas