Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Solar Sempat Langka, Menteri ESDM Kunjungi 9 SPBU di Kaltim & Kalsel Pastikan Suplai BBM Lancar

Solar Sempat Langka, Menteri ESDM Kunjungi 9 SPBU di Kaltim & Kalsel Pastikan Suplai BBM Lancar Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati melakukan sidak di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (7//4/2022). Dihari yang sama, Arifin Tasrif juga melakukan sidak di empat SPBU di jalur pertambangan dan perkebunan Kalimantan Selatan.  

Sidak ini dilakukannya, guna mencegah kelangkaan, antrean dan potensi penyalahgunaan selama bulan Ramadan dan Idulfitri. 

Baca Juga: Pemerintah Tebar Wacana Kenaikan Harga Pertalite, Pengamat: Sangat Ironis

"Kita mengantisipasi permintaan yang meningkat karena kegiatan ekonomi yang juga meningkat. Insya allah untuk bulan Ramadan dan Idulfitri juga cukup. Bahkan kalau diperlukan ditambah 10%," kata Arifin dalam keterangannya, Kamis (7/4/2022). 

Arifin menyoroti pasokan dan konsumsi BBM bersubsidi jenis solar harus diperuntukkan secara tepat sasaran. 

"Kami prioritaskan kendaraan-kendaraan yang memang mendapatkan solar subsidi bisa dipenuhi. Seharusnya mereka yang tidak berhak mendapatkan solar subsidi tidak menikmatinya biar tepat sasaran," imbaunya. 

Arifin memahami peralihan konsumsi masyarakat ke BBM bersubsidi akibat adanya disparitas harga yang tinggi dengan BBM non-subsidi. Ia pun membandingkan harga produk BBM dari Pertamina. 

"Bandingkan saja Pertamina Dex (non-subsidi) dengan Biosolar (bersubsidi) sekarang bedanya sekitar Rp. 8.000 per liter. Cukup jauh bedanya. Akibatnya masyarakat yang seharusnya dapat (BBM subsidi) malah tidak kebagian," jelasnya. 

Salah satu faktor, sambung Arifin, yang membentuk adanya disparitas harga adalah gangguan suplai minyak global akibat konflik geopolitik Rusia dengan Ukraina sehingga harga minyak dunia melambung tinggi. 

Baca Juga: Wacana Kenaikan Harga Pertalite, Pengamat: Pemerintah Tidak Punya Empati dan Ingkar Janji!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: