Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utang Indonesia Terus Bertambah, JK Berharap Presiden Selanjutnya Tahan Banting

Utang Indonesia Terus Bertambah, JK Berharap Presiden Selanjutnya Tahan Banting Kredit Foto: Instagram/Jusuf Kalla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan presiden Indonesia selanjutnya harus memiliki kemampuan besar dan tahan banting. Salah satu alasannya karena harus berusaha membayar utang Indonesia.

Melansir Suara.com, Jusuf Kalla mengungkap kriteria calon presiden yang bisa memimpin Indonesia pada periode 2024-2029. Menurutnya, presiden berikutnya harus tahan banting.

Baca Juga: Harta Jokowi 2021 Bertambah Rp7,8 Miliar, Ini Nilainya

“Saya bilang presiden akan datang harus punya kemampuan besar dan tahan banting,” ujar Jusuf Kalla di kediamannnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu, (17/4/2022).

Bukan tanpa sebab Jusuf Kalla berbicara seperti itu. Ia menyebutkan salah satu tantangan calon pengganti Presiden Joko Widodo atau Jokowi selanjutnya adalah bisa membayar utang Indonesia yang terus melonjak.

Jusuf Kalla mengatakan, membayar bunga utang yang rata-rata 6 persen saja sudah mencapai Rp 400 triliun. Jumlah itu baru hitungan bunga, belum keseluruhan utang Indonesia.

“Utang terus naik, ini bunganya saja kalau rata-rata 6 persen karena obligasi atau 7–8 persen itu berarti membayar bunga saja Rp 400 triliun,” jelas Jusuf Kalla.

Karena itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengingatkan siapapun pemimpin Indonesia selanjutnya, harus bisa menuntaskan persoalan utang di Tanah Air.

“Sehingga betul-betul pemimpin (Indonesia) berikutnya harus bisa menyelesaikan itu semua,” ujar Jusuf Kalla.

Apalagi, belum ada jaminan apakah perekonomian di masa datang akan membaik, atau justru semakin memburuk.

“Karena tantangan pada masa mendatang salah satunya sisi ekonomi masih belum dalam kategori baik,” imbuhnya.

Menurut Jusuf Kalla, angka utang pemerintah terus mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: