Rilis Kemampuan Rudal dan Drone Teranyar, Taiwan Tunjukkan Dunia Tak Bisa Dianggap Remeh
Kementerian pertahanan sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mulai memproduksi "drone serang" yang tidak ditentukan dengan target produksi tahunan 48 pesawat semacam itu.
Sedikit yang telah diungkapkan tentang drone yang diproduksi di dalam negeri. Gelombang pertama drone MQ-9 Reaper buatan AS, yang dapat dipersenjatai dengan rudal dan beroperasi dalam jarak jauh, akan memasuki layanan dengan Taiwan pada tahun 2025, kata kementerian pertahanan bulan lalu.
Sekitar 64% dari pengeluaran militer ekstra Taiwan, yang melebihi pengeluaran militer yang direncanakan sebesar 471,7 miliar dolar Taiwan untuk tahun 2022, akan dihabiskan untuk senjata anti-kapal seperti sistem rudal darat, termasuk rencana produksi massal rudal buatan sendiri dan kapal "berperforma tinggi" senilai 48,9 miliar dolar.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menjadikan modernisasi militer sebagai prioritas utama, mendorong proyek-proyek pertahanan termasuk kapal perang siluman kelas baru dan kapal selam buatan sendiri.
Tsai telah memperjuangkan apa yang dia sebut "perang asimetris": mengembangkan senjata berteknologi tinggi, sangat mobile yang sulit dihancurkan dan dapat memberikan serangan presisi.
Taiwan yakin China memiliki ribuan rudal yang ditujukan ke wilayahnya, dan pasukan China mengerdilkan pasukan Taiwan. China juga memiliki senjata nuklir, yang tidak dimiliki Taiwan.
China tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau demokratis di bawah kendalinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: