Stop Ekspor Migor Jadi Tanda Jokowi Tak Lagi Diasuh Megawati, Rocky Gerung: Bisa Dikudeta Oligarki!
Pengamat politik Rocky Gerung menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak goreng dan CPO mulai 28 April mendatang mengancam eksistensi kekuasaannya.
Para petani sawit dipredisi akan resah. Sebab harga tandan buah segar (TBS) diprediksi akan turun drastis. Padahal harga pupuk sedang tinggi.
Akibat kebijakan melarang ekspor minyak goreng dan CPO tersebut, Rocky Gerung memprediksi bisa saja kekuasaan Presiden Jokowi goyang.
Baca Juga: Refly Harun Setuju dengan Rocky Gerung Soal Peran Megawati dalam Penyelesaian Kasus Minyak Goreng
“Bisa-bisa Presiden Jokowi dikudeta oleh oligarki kelapa sawit,” ujar Rocky dalam tayangan channel Rocky Gerung Official mengutip FIN pada Minggu (24/4/2022).
Menurut Rocky, dengan cara Jokowi menghentikan ekspor minyak sawit tersebut seakan-akan ingin menunjukkan dirinya hebat.
Baca Juga: Kasus Mafia Migor, Rocky Gerung: Seolah-olah Selesai, Kan Nggak Begitu
“Kesannya Jokowi mau menyatakan saya hebat. Saya hentikan. Padahal, kebijakan tersebut dipastikan mengganggu kestabilan ekonomi,” terang Rocky.
Menurutnya, masalah soal kelangkaan minyak goreng hanyalah persoalan teknis. Yakni mengatur ketersediaan dan pengawasan di pasar.
“Jadi, bukan kebijakan dibuat secara drastis. Padahal ini kan soal teknis bagaimana mengatasi minyak goreng. Ini yang membuat masyarakat jadi was-was. Ini sinyal-sinyal istana sudah lumpuh. Jokowi nggak lagi diasuh Ibu Megawati,” papar Rocky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri