Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) berhasil menciptakan plastik ramah lingkungan (bioplastik) dan bisa terurai alami yang berasal dari selulosa dengan menggunakan bahan tandan kosong kelapa sawit (TKKS).
"Bioplastik dari limbah sawit dapat mengurangi konsumsi produk plastik konvensional, artinya mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat sampah plastik tak terurai dan mikroplastik di lautan," kata peneliti dari PPBBI, Firda Dimawarnita dalam Webinar Penguatan Industri Kelapa Sawit Berbasis Teknologi Baru Hasil Riset di Jakarta, Rabu (30/3).
Baca Juga: Ternyata Kebun Sawit di Lahan Gambut Berikan Banyak Manfaat daripada Dibiarkan Saja, Simak!
Lebih lanjut disampaikan Firda, potensi biomassa TKKS yang dihasilkan dari pengolahan tandan buah segar (TBS) sawit di pabrik kelapa sawit (PKS) diperkirakan mencapai 58,3 juta ton. Kandungan utama biomassa TKKS yakni 36,67 persen selulosa; 13,5 persen hemiselulosa; dan 31,16 persen lignin.
Bioplastik dapat digunakan secara luas terutama pada industri makanan minuman, kemasan terutama kemasan sekali pakai, dan alat makan.
Perlu diketahui, beberapa produk turunan yang telah berhasil dibuat dari TKKS antara lain pulp, selulosa sawit, selulosa termodifikasi, campuran selulosa pati, bijih bioplastik, prototype lembaran bioplastik sawit, dan prototype produk jadi dengan teknik injection moulding.
Baca Juga: Larangan Ekspor Seharusnya Dongkrak Harga TBS Petani Kelapa Sawit, Ini Kata Pengamat
Bioplastik terbukti bisa terdegradasi pada pengujian pengomposan terkontrol dalam waktu 32 hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar