Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Fokus Pada Keterbatasan Gender! CEO Pinhome Buktikan Perempuan Bisa Jadi Female Leader

Jangan Fokus Pada Keterbatasan Gender! CEO Pinhome Buktikan Perempuan Bisa Jadi Female Leader Kredit Foto: Pinhome

Ya memang fakta statistik ini tidak bisa dipungkiri, tapi bagi saya personally saya mencoba tidak terlalu fokus pada aspek ‘Oke saya adalah female leader’ karena ekspektasi dari suatu leader atau pemimpin terlepas dari gender terlepas dari usia akan selalu sama. Jadi pokoknya memang ke bagaimana kita bisa melaksanakan tanggung jawab tersebut jangan fokus pada keterbatasan gender yang mungkin kita adalah salah satu yang minoritas yang ada di sektor industri tersebut.

Terlepas dari gender ekspektasi dari seorang terhadap seorang pemimpin bisa di sektor saya sendiri dan terutama relasi kerja yang sistemnya teknologi kurang lebih sama gitu ya. Leaders itu pemimpin itu bukan title bukan posisi, itu adalah barangkali kepercayaan gitu ya. Kita pemimpin karena ada orang yang mau dipimpin gitu kan, kita pemimpin karena kita punya visi, kita punya inspirasi, terlepas dari laki-laki atau perempuan, qualitynya sama.

Yang kita harus miliki sebagai seorang pemimpin harus bisa inovatif, bisa kreatif, harus punya figur passion atau komitmen, harus bisa berkomunikasi dengan baik, harus punya empati, bisa mengerti. Kebutuhan aspirasi dari anggota tim gitu ya. Jadi buat saya tidak masalah kalau angka perempuan, statistik perempuan menjadi kecil. Saya tidak fokus ke aspek ini, saya fokus pada aspek tanggung jawab saya sebagai pemimpin dan berusaha sebaik-baiknya untuk bisa memenuhi ekspektasi saya sebagai seorang pemimpin.

Selama Anda menjadi seorang CEO, adakah hal menarik yang bisa anda ceritakan?

Ya banyak sekali ya hal menarik terutama di sektor real estat atau properti dan teknologi. Ini wanita khususnya adalah minoritas. jadi kalau saya masuk ke ruangan saya misalnya dengan CTO saya yang notabene laki-laki biasanya orang berasumsi kalau CEOnya itu adalah yang laki-laki gitu, tapi begitu dengar CTO nya laki-laki mereka langsung bertanya tanya yang mana CEO nya gitu kan.

Kebanyakan karena CEO juga biasanya laki-laki. Kurang lebih begitu sering sekali seperti itu, apalagi usia saya juga mungkin tidak muda tapi juga bukan usia yang biasanya umum gitu ya dari seorang CEO gitu.

Misalnya lagi ketika saya bertemu dengan calon klien gitu, mereka juga berpikir saya bukan CEOnya tapi mereka mungkin berpikir saya salah satu staf gitu kan. Meski begitu saya tidak berusaha untuk menunjukkan supremasi atau misalnya menjenuhkan diri merasa tersinggung gitu, memang kita harus menerima ada bias disini bahwa CEO biasanya misalkan laki-laki, CEO biasanya mature atau umurnya lebih dewasa gitu, CEO biasanya di sektor teknologi mungkin background-nya dari bidang atau jurusan tertentu.

Selalu ada bias-bias ini, kita harus siap saja gitu, tapi ketika pada saat yang sama kita harus bisa mendapatkan kepercayaan dan harus bisa pada akhirnya mahir dalam mengambil keputusan.

Khusunya ya kalau dari saya kita harus tunjukkan 3C ya, pertama capability atau kompetensi, kita harus menunjukkan bahwa kita ini mengerti prosesnya, kita punya ilmunya, kita sudah punya pengalaman. Yang kedua comitment, bahwa kita comited banget, kita punya capacity punya kompetensi. Yang ketiga communication kalau ada masalah dan hambatan kita harus mengkomunikasikan itu dengan baik, internal maupun eksternal.

Sebagai seorang pemimpin harus bisa seperti itu. Oh ya dan mungkin yang terakhir ada tambahan C lagi yaitu carisma. Jadi kalau karisma itu memang bukan sesuatu yang semua orang punya karisma gitu, itu memang pelan-pelan harus dibangun, itu biasanya ketika kita sudah bisa menunjukkan 3C yang pertama karisma ini keluar dengan sendirinya.

Untuk saat ini boleh tau bagaimana perkembangan Pinhome? bisa dari jumlah transaksi, pengguna aplikasi, dan lain-lain.

Usia Pinhome saat ini masih terbilang muda, kita sudah dan akan masuk ke usia ketiga kita karena diluncurkan di tahun 2020. Sudah 2 tahun ya kurang lebih yang masih dan akan terus mencapai banyak Milestone dan telah meraih posisi yang barangkali cukup signifikan di bisnis properti Indonesia.

Dari segi listing Pinhome sudah memiliki lebih dari 600.000 properti, lebih dari 100 jangkauan kota untuk properti dan lebih dari 31 kota untuk jasa rumah tangga dan gaya hidup. Itu dari sisi listingnya karena kita sebagai properti listing ini adalah tahap penting.

Dari sisi profesional dan jasa seperti tidak lepas dari penyedia jasa yang baik itu melayani calon pembeli properti pemilik property developer, agen properti, kantor properti, kita sudah punya lebih dari 25.000 jaringan yang terdiri atas agen properti. Berserta kalau kita bicara soal jasa-jasa properti lainnya ada juga jasa Pinhome terdiri dari teknisi alat elektronik, seperti AC, kemudian lainnya home cleaner unggulan juga ada, industri otomotif. Itu semua orang-orang atau profesional penyedia jasa yang memastikan bahwa Pinhome bisa memberikan pelayanan terbaik untuk segala hal yang berkaitan dengan properti KPR dan jasa serta layanan gaya hidup.

Kemudian dari sisi KPR kita sudah bekerja sama dengan 40 bank dan Multifinance terbesar di Indonesia untuk memberikan ragam pilihan penawaran pembayaran pada calon pembeli. Dari sisi pengguna website, Pinhome dikunjungi lebih dari 6,5 juta viewers perbulannya. Jadi Pinhome sudah menjadi andalan di Indonesia karena angkanya bukan angka yang sedikit gitu ya. Bisa dibilang mungkin kalau dari sisi jumlah viewers, Pinhome adalah barangkali properti paling besar di Indonesia sebagai platform penyedia informasi dan properti.

Lalu dari sisi transaksi nilai transaksi yang sudah difasilitasi oleh Pinhoem dan sudah tumbuh beratus-ratus kali lipat dan 2 tahun ini sejak masa pandemi kami meluncurkan Pinhome di bulan Januari tahun 2020 transaksi Pinhome sudah mencapai triliunan rupiah dan daerah cakupannya seperti saya tadi sudah bilang dari sisi listing di seluruh Indonesia.

Selama Anda menjabat sebagai CEO, inovasi apa yang anda lakukan dalam beberapa tahun belakangan?

Pinhome berbeda dari konsep pemasaran properti yang sudah ada, yang mungkin sudah ada di market Indonesia sejak 6 atau 7 tahun yang lalu bahkan ada yang 10 tahun yang lalu. Pinhome masih muda tapi inovasi kami sifatnya transformatif. Sektor jasa, sewa properti yang Pinhome hadirkan adalah ecommerce property di mana transaksi properti dari sisi pencarian sampai akad itu terjadi melalui Aplikasi.

Kalau kita lihat di portal properti lainnya kebanyakan hanya pencarian propertinya saja yang bisa dibantu melalui aplikasi, sementara sisanya dari mulai mencari fungsi KPR, menjadwalkan kunjungan, atau properti, kemudian mencari atau bernegoisasi harga, menemukan benchmark harga yang tepat untuk pengguna, sampai estimasi biaya biaya yang terkait itu kan semuanya tidak diakomodasi.

Kemudian kalau bicara soal layanan-layanan yang berkaitan dengan KPR atau pembiayaan properti, inovasi yang pernah kami melakukan pasti bekerjasama dengan berbagai bank konvensional syariah di Indonesia 40 Bank hingga multifinance untuk memastikan bahwa akses pembiayaan menjadi sangat inklusif.

Nah kalau dari sisi jasa, setelah membeli properti kita mungkin menyewa properti dulu atau mungkin setelah membeli pun perjalanannya sebagai pemilik properti dimulai. Transaksi properti ini bukan akhir dari segala hal yang berhubungan dengan properti, melainkan merupakan awal dari perjalanan properti yang sangat panjang. Itu bisa sampai 20 tahun dan 25 tahun gitu kan, selama proses itu pemilik properti bagaimana merawatnya kami menyediakan jasa rumah tangga dan gaya hidup melalui cleaning service, service AC, kemudian juga perawatan kendaraan bermotor, bahkan pijat, itu ada di Pinhome. Jadi sebagai pemilik properti semua itu ada di genggaman tangan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: