Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cetak Rekor Laba, Produsen Nikel Ifishdeco Berencana Akuisisi Tambang Nikel

Cetak Rekor Laba, Produsen Nikel Ifishdeco Berencana Akuisisi Tambang Nikel Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Ifishdeco Tbk (IFSH) mengumumkan pertumbuhan kinerja fantastis sepanjang tahun 2021. Rapor kinerja positif Ifishdeco merupakan hasil dari konsistensi perseroan dalam melakukan sejumlah strategi seperti fokus pada pasar domestik, optimalisasi cadangan nikel, dan revitalisasi dermaga untuk meningkatkan kapasitas pengiriman. Berbekal kinerja gemilang pada 2021, Ifishdeco bersiap melakukan sederet ekspansi organik dan anorganik untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.

Di sepanjang tahun 2021, Ifishdeco meraih penjualan bersih Rp 906,25 miliar, melompat 129% dibandingkan pencapaian tahun 2020 Rp 396,57 miliar, year on year (yoy). Sementara, Ifishdeco berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 159,07 miliar di sepanjang tahun lalu, melonjak lebih dari lima kali lipat atau 577% secara tahunan. Sebagai perbandingan, Ifishdeco mencetak laba bersih Rp 23,48 miliar di sepanjang 2020.

Berbagai strategi bisnis IFSH terbukti berhasil menghasilkan kinerja solid dengan berhasil mencetak rekor tertinggi laba bersih sejak berdiri, bahkan laba di tahun lalu melampaui pencapaian laba sebelum pandemi yakni Rp 97,72 miliar pada 2019. Mengacu pada kinerja selama lima tahun terakhir, IFSH mampu meraih kinerja di tengah tekanan pandemi Covid-19 dan larangan ekspor bijih nikel.

Baca Juga: Ungkap Pertambangan Ilegal Rugikan Negara, Gakkum KLHK Serahkan Bos Tambang Nikel ke Kejati Sultra

Dalam lima tahun terakhir, IFSH berhasil membukukan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 24,87%. Sebagai perbandingan, di tahun 2017 IFSH membukukan penjualan bersih Rp 324,71 miliar. Di tengah tren permintaan tinggi komoditas nikel di pasar domestik dan global, Ifishdeco menargetkan kenaikan volume produksi sehingga bisa mencapai kinerja produksi sebelum pandemi. Peningkatan volume produksi juga akan dilakukan bersamaan dengan strategi efisiensi.

Di tahun ini IFSH akan memulai transformasi digital yang ditargetkan akan berdampak pada efisiensi yakni penurunan beban operasional sekaligus pengawasan operasional. Selain mengejar kenaikan volume produksi dan efisiensi, IFSH juga membuka peluang untuk melakukan ekspansi organik lewat akuisisi tambang nikel sebagai sumber pertumbuhan baru di masa depan sekaligus memperbesar cadangan nikel. IFSH aktif melihat sejumlah potensi akuisisi lewat berbagai opsi, di antaranya melakukan akuisisi greenfield atau akuisisi perusahaan tambang nikel yang sudah beroperasi.

“Untuk mencapai target pertumbuhan berkelanjutan, perseroan menyiapkan capital expenditure (capex) Rp 12 miliar di tahun ini. Mayoritas capex digunakan untuk pembelian alat berat,” ujar Ineke Kartika Dewi, Direktur Keuangan Ifishdeco, dalam keterangan resmi, Sabtu (7/5).

Beragam strategi ekspansi ini diyakini IFSH mampu memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tambang nikel terkemuka di Indonesia.

Sebagai informasi, pasar komoditas nikel diperkirakan akan tetap tumbuh positif di tahun ini. Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyatakan permintaan bijih nikel tahun 2022 dalam negeri diperkirakan melonjak tajam, naik hingga 30% dibandingkan tahun 2021. Peningkatan tersebut seiring dengan beroperasinya sejumlah smelter pengolahan nikel di tahun 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: