Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Menyewa Vlogger Asing untuk Menutupi Masalah HAM di Xinjiang

China Menyewa Vlogger Asing untuk Menutupi Masalah HAM di Xinjiang Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi

Penulis RFA menjelaskan bahwa para vlogger diminta untuk memproduksi konten untuk audiens yang menargetkan berita positif terkait budaya Tiongkok, hubungan diplomatik positif antara Tiongkok dan AS, dan berita terkait konsulat jenderal.

Sementara itu, seorang YouTuber yang sebelumnya tinggal di Xinjiang dan kemudian menetap di Aftika, Winaton Sterzel, mengungkap fakta bahwa media milik negara dan pemerintah daerah, telah mengatur kampanye pro-China dengan membayar vlogger untuk bepergian, menurut dokumen yang diposting online dan  produser video diterbitkan pada hari Senin.  akrab dengan sistem.

"Apa yang terjadi adalah Anda akan memiliki media pemerintah seperti CGTN atau CRI atau iChongqing atau beberapa organisasi yang dijalankan oleh pemerintah China, yaitu pemerintah China."

“Yang mereka lakukan hanyalah membayar penerbangan, membayar akomodasi, mengatur perjalanan, dan menghubungi pembuat konten dan mengundang mereka untuk melakukan perjalanan ini,” YouTuber Winston Sterzel, yang tinggal di Xinjiang, seperti dikutip oleh dua kolumnis di  RFA pada Rabu (4/5).

Sterzel mengatakan pengawal China bekerja sebagai penerjemah atau arbiter yang selalu siap untuk memastikan pencipta mengikuti naskah.

Vloggers, yang memposting video pendek di situs web pribadi atau akun media sosial mereka di platform seperti YouTube, mengatakan pejabat pemerintah daerah mengatur perjalanan mereka dan mencatatnya selama perjalanan yang mereka sewa untuk membuat video yang menempatkan China dalam sorotan yang baik, kata Bahram dan Nuriman.

"Mereka mengatur perjalanan kami, dan mereka membayar penginapan dan makanan kami," kata Lee Barrett, YouTuber lain dalam video yang direkamnya.

Pada musim gugur 2021, pemerintah Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang (XUAR) memprakarsai inisiatif untuk memobilisasi mahasiswa asing di China untuk memuji "kebijakan Xinjiang."

Menurut dua penulis di RFA yang mengutip sebuah artikel di Harian Xinjiang, upaya tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintah pusat yang lebih besar untuk menggambarkan etnis minoritas di Xinjiang sebagai orang yang bahagia dan puas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: