Menyasar Kaum Menengah ke Bawah, CEO Haus! Gufron Syarif: Mau Gaya Gak Perlu Mahal
Meski telah gagal berkali-kali, namun Gufron tak pernah menyerah. Ia kerap kali penasaran. Kali ini ia pun berbisnis rendang kemasan dengan level 1-3 karena sang istri orang Padang. Bisnis ini pun berjalan lancar berkat ramainya reseller. Bahkan, omzet yang didapat Gufron bisa mencapai Rp600 juta per bulan.
Setelah itu, Gufron pun memasukkan ke supermarket. Tapi ia baru sadar kalau cashflow-nya tidak besar, uangnya bisa cepat habis karena pembayaran supermarket sesuai jatuh tempo yang bisa sampai tiga bulan lamanya.
Kemudian, Gufron pun bertemu dengan Rex Marindo, pendiri Warunk Upnormal yang membuat ia akhirnya mendirikan Haus! dan sukses besar hingga sekarang. Semua berawal dari keberanian Gufron yang akhirnya membentuk sebuah organisasi dengan menghubungi teman-temannya yang memiliki latar belakang berbeda.
Haus! pun terbentuk karena melihat besarnya peluang untuk bisnis menengah ke bawah. Pasalnya, Haus! sendiri hanya mematok harga Rp5.000 hingga Rp15.000, dan dalam waktu tiga bulan pertama mereka bisa menjual 1.500 cup setiap harinya.
Hingga hari ini, Gufron masih sering tak menyangka bisnis Haus! bisa melejit dengan omzet besar dengan organisasi yang juga besar. Padahal, teknik marketing awalnya yaitu hanya buy one get one dengan membeli Thai Tea seharga Rp5.000.
"Meskipun Haus! dijual dengan harga murah, tetapi kita menawarkan lifestyle. Mau gaya pun gak harus mahal sebenarnya," ujar Gufron.
Oleh karena itu Haus! bisa bertahan hingga hari ini karena harganya yang murah, tetapi tidak murahan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: