Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan bahwa digitalisasi merupakan game changer untuk membangun akses keuangan yang lebih inklusif. Hal ini diungkapkan dalam seminar internasional “Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, and MSMEs to Promote Inclusive Growth" yang diselenggarakan Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI) pada Rabu (11/5/2022) secara daring dan luring bertempat di Bali.
Perry mengatakan, terdapat tiga langkah penting untuk mengatasi tantangan UMKM berupa keterbatasan kemampuan ekonomi, literasi keuangan, dan akses infrastruktur digital.
"Langkah pertama, melalui pemberdayaan ekonomi, termasuk bagi perempuan untuk menjadi pengusaha mikro. Kedua adalah peningkatan kapasitas, produktivitas, literasi dan pengelolaan keuangan melalui edukasi yang didukung inovasi dan digitalisasi proses bisnis sehingga UMKM lebih berdaya dan kompetitif," ujarnya. Baca Juga: Digitalisasi Solusi Akses Keuangan untuk Perempuan, Kaum Muda dan UMKM
Selanjutnya, yang ketiga adalah harmonisasi kebijakan, antara lain melalui dukungan BI terhadap UU Cipta Kerja yang merupakan regulasi penyederhanaaan proses perizinan dan mendukung ekosistem UMKM dan e-commerce untuk mendorong akses UMKM ke pasar domestik dan global.
Sementara itu, Co-chair GPFI Bank Sentral Italia, Magda Bianco, menyampaikan bahwa digitalisasi telah mentranformasi kehidupan kita secara umum dan sistem keuangan secara khusus.
"Digitalisasi menjadi penolong utama di masa pandemi, membuka kesempatan luas bagi UMKM untuk inovasi produk dan jasa keuangan yang berkualitas, serta mendukung kemudahan akses, mengurangi biaya transaksi dan menjadi prasarana dalam evaluasi kelayakan kredit yang pada gilirannya akan menciptakan inklusi yang lebih luas," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman