Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat (KpW) Jawa Barat mencatat terjadi transaksi pada hari pertama Karya Kreatif Jabar (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 senilai Rp10,8 miliar yang melibatkan 13 UMKM unggulan Jabar.
Meskipun demikian, Kepala KpW BI Jabar Herawanto mengingatkan, dalam setiap event promosi seperti ini pihaknya tidak bisa mencatat transaksi yang hanya terjadi pada saat event saja karena sering kali transaksi itu terjadi pasca-event berlangsung.
Baca Juga: Beri Kesempatan Pelaku UMKM, MenKopUKM Cegah Konglomerasi Usaha Besar di E-commerce
"Mengenai angkanya saya sedang konfirmasi. Jadi, angkanya ini sedang di-list. Tapi jelas, sekarang saja animonya jauh lebih besar daripada tahun lalu. Nilainya pasti akan bertambah hingga akhir penutupan Senin nanti. Insyaallah akan ada peningkatan transaksi," jelas Herawanto usai mengikuti Opening Ceremony, di Trans Convention Center Bandung, Sabtu (14/5/2022).
Rangkaian KKJ—PKJB 2022 mengikutsertakan 12.000 UMKM unggulan Jawa Barat yang terdiri dari produk kriya, fashion, kuliner, kopi dan teh, serta pariwisata khas Jawa Barat.
Seperti pelaksanaan tahun sebelumnya, KKJ Tahun 2022 disinergikan dengan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 sebagai rangkaian untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata Indonesia (Gernas BBI dan BWI), serta merupakan side event G20.
Dua event besar untuk kalangan UMKM di Jabar itu bakal berlangsung tiga hari, dari Sabtu hingga Senin, tanggal 14-16 Mei 2022 di Trans Convention Centre Bandung. "Ada berbagai kegiatan, di antaranya display produk atau showcasing, talkshow, dan digital discussion, business matching, dan sebagainya," ujarnya.
Selain itu, acara dimeriahkan pula dengan interactive booth dan fashion show yang akan menampilkan secara detail produk UMKM dan produk kreatif unggulan Jabar secara interaktif.
Adapun Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Kamil menyebutkan, seluruh 27 Pemda Kabupaten dan Kota di Jabar, serta 56 OPD ikut ambil bagian dalam event ini. "Seluruh pemda dan OPD di Jabar bersama-sama mempromosikan produk UMKM, budaya, dan pariwisata melalui event ini," katanya.
Menurutnya, Jabar memiliki lebih dari puluhan ribu UMKM yang harus didukung terutama dalam promosinya; salah satunya melalui kolaborasi dengan Bank Indonesia di event KKJ dan KKJB ini. Tercatat, 58 ribu UMKM terdampak pada masa pandemi. Namun, berkat kerja sama dengan semua pihak saat ini terjadi penurunan hingga 37 ribu UMKM.
"Kita berharap akan makin rendah kembali," tegasnya.
Istri Gubernur Jawa Barat ini juga menilai, berkat dukungan dari berbagai pihak dan kolaborasi pentahelix termasuk berbagai upaya pemerintah mendorong pelatihan bagi sumber daya manusia bisa membawa perubahan bagi UMKM selama pandemi berlangsung.
"Misalnya dengan menggulirkan One Pesantren One Produk (OPOP) yang menghasilkan produk-produk pesantren dengan sudah menguasai pasar domestik dan mancanegara," jelasnya.
Sementara, dari sisi permodalan Dekranasda tetap menjalin kerja sama dengan berbagai elemen pembiayaan. Salah satunya adalah dengan produk kredit Mesra bank bjb sehingga mendorong berbagai produk UMKM mampu bersaing di dalam maupun luar negeri.
"Termasuk yang saat ini kami lakukan adalah promosi. Karena dinilai penting, banyak sekali pelaku usaha memiliki produk, tapi tidak mampu untuk menjual," ungkapnya.
"Kami upayakan agar para pelaku usaha pun menjadi tidak sia-sia dengan apa yang sudah mereka hasilkan. Saya kira kolaborasi ini harus terus kita bangun bersama-sama," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: