Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengaku Tak Ada Niat Nyapres, Siapa Sangka Din Syamsuddin Lebih Memilih Menjadi Ini

Mengaku Tak Ada Niat Nyapres, Siapa Sangka Din Syamsuddin Lebih Memilih Menjadi Ini Kredit Foto: Instagram/Din Syamsuddin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Permusyawaratan Partai Pelita, Din Syamsuddin mengatakan, tujuannya mendirikan Partai Pelita bukanlah untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) di kemudian hari. Ia menilai dirinya lebih tepat sebagai penasihat presiden.

"Saya niatkan untuk ikut mendirikan, menggerakkan partai, bukan untuk kita jadi presiden. Saya kira saya ini lebih tepat jadi penasihat presiden, siapapun presidennya," ujar Din di sela acara Rakernas perdana Partai Pelita di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Senin (16/5/2022).

Baca Juga: Didukung Maju Pilkada Jakarta untuk Gantikan Anies Baswedan, Begini Jawaban Luar Biasa Airin

Din menyebut partai yang ia dirikan bukanlah alat untuk tujuan mencalonkan diri sebagai presiden.

Namun, kata Din, tujuannya ingin menerapkan politik yang bukan sekedar berkuasa, namun politik perjuangan yang didukung oleh rakyat.

Yakni dengan memberikan kesempatan untuk anak-anak muda untuk maju di parlemen, kepala daerah hingga presiden.

"Kami ingin menerapkan politik bukan untuk politik, politik tidak sekadar berkuasa. Dengan perjuangan kemudian dengan didukung rakyat, kita mendapat kesempatan untuk memimpin, anak-anak muda ingin menjadi anggota DPR, DPRD, eksekutif, bupati, wali kota, gubernur hingga perlu atau presiden. Ini nanti kita dorong diisi oleh kaum muda. Dengan mendirikan (partai) ini tidak untuk saya pribadi untuk jadi presiden atau capres," ucap Din.

Baca Juga: Pertemuan Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024? Ini Kata Pengamat

Tak hanya itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menegaskan Partai Pelita merupakan partai yang berwatak religius nasional.

"Partai Pelita ini adalah partai yang berwatak nasionalis religius atau religius nasionalis, bukan partai yang keagamaan secara formal dalam perjuangan Partai Pelita, nilai-nilai moral dan keagamaan ditegakkan," pungkas Din.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: