Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendeta Katolik Terkemuka di Yerusalem Bikin Aparat Israel Irit Bicara karena...

Pendeta Katolik Terkemuka di Yerusalem Bikin Aparat Israel Irit Bicara karena... Kredit Foto: Reuters/Mohamad Torokman

Serangan polisi Israel terhadap pelayat yang menghadiri pemakaman Abu Akleh pada Jumat (13/5) mengundang kecaman di seluruh dunia. Serangan ini menambah keterkejutan dan kemarahan terhadap pembunuhan Abu Akleh.

Abu Akleh (51 tahun) ditembak oleh militer Israel di bagian kepala ketika sedang meliput serangan di kamp pengungsi Jenin, di wilayah pendudukan Tepi Barat. Abu Akleh disebut sebagai jurnalis yang menyuarakan kesulitan hidup warga Palestina di bawah kekuasaan Israel. Saat ditembak Abu Akleh menggunakan rompi pelindung dengan tulisan "Press".

Baca Juga: PWI Pusat Kutuk Kekejian Israel Atas Pembunuhan Wartawan Palestina, Serukan Penyelidikan Independen

Militer Israel awalnya menuduh orang-orang bersenjata Palestina bertanggung jawab atas kematian Abu Akleh. Namun pernyataan militer Israel berubah. Mereka mengatakan, tidak diketahui siapa yang menembakkan peluru mematikan itu.  

Menurut harian Israel, Haaretz, pihak berwenang Israel menginterogasi tentara yang diyakini telah menembakkan peluru itu. Militer Israel menyatakan,  seorang tentara itu sedang duduk di dalam kendaraan yang berjarak 190 meter dan tidak melihat Abu Akleh.

Kecaman terhadap aksi pembunuhan terhadap Abu Akleh terus bermunculan. Persatuan masjid-masjid di Preston, Victoria, Australia, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk pembunuhan Abu Akleh.

Abu Akleh sangat dihormati atas liputannya tentang kehidupan Palestina di bawah kekuasaan Israel untuk saluran satelit Aljazirah selama 25 tahun terakhir. Kemarahan atas pembunuhan Abu Akleh pun meningkat setelah polisi anti huru hara Israel mendorong dan memukuli pengusung jenazah pada Jumat (13/5). Hal ini menyebabkan mereka secara tidak sengaja menjatuhkan peti mati pada awal prosesi pemakamannya di Yerusalem.

"Seorang jurnalis pemberani, cerdas, dan adil bernama Shireen Abu Akleh dibunuh dengan darah dingin oleh pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat yang diduduki minggu ini," tulis pernyataan bersama tersebut dikutip di Asian Image, Selasa (17/5).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: