Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cacar Monyet Langka dan Tidak Biasa Bikin Kekhawatiran Global, Mohon Dengar Kata Pakar

Cacar Monyet Langka dan Tidak Biasa Bikin Kekhawatiran Global, Mohon Dengar Kata Pakar Kredit Foto: Reuters/CDC/Cynthia S. Goldsmith, Russell Regnery
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat mencatat kasus cacar monyet di Massachusetts pada Rabu (18/5/2022), penyakit langka yang biasanya ditemukan di Afrika. Sejumlah kecil kasus yang dikonfirmasi atau dicurigai juga telah dilaporkan baru-baru ini di Inggris, Portugal, dan Spanyol.

Lonjakan kasus yang tiba-tiba telah memicu kekhawatiran dari para profesional kesehatan masyarakat di seluruh dunia. 

Baca Juga: Belum Kelar Covid Dan Hepatitis Misterius, Inggris Laporkan Virus Cacar Monyet Langka

“Cacar monyet biasanya tidak terjadi secara global,” kata Dr. Anne W. Rimoin, profesor epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health, kepada USA Today

Rimoin, yang telah mempelajari secara ekstensif cacar monyet dan penyakit menular lainnya di Afrika Tengah, mengatakan wabah seperti itu "jarang terjadi dan tidak biasa."

Meskipun kebanyakan orang pulih dari virus, itu bisa berbahaya dan fatal dalam beberapa kasus, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang penyakit ini, sebagaimana dilansir USA Today, Kamis (19/5/2022).

Apa itu cacar monyet?

Monkeypox adalah penyakit langka yang berasal dari keluarga virus yang sama dengan cacar. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di koloni monyet penelitian, menurut CDC.

Menurut catatan CDC, kasus virus pertama pada manusia diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sebagian besar infeksi cacar monyet saat ini masih terjadi di sana, tetapi penyakit ini juga telah dilaporkan di beberapa negara Afrika tengah dan barat lainnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: