Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tuding UAS Suka Kafirkan Orang, Abu Janda: Giliran Liburan Pengen ke Negara Kafir, Ente Sehat?

Tuding UAS Suka Kafirkan Orang, Abu Janda: Giliran Liburan Pengen ke Negara Kafir, Ente Sehat? Kredit Foto: Instagram/Permadi Arya

UAS menegaskan, kabar dideportasinya dirinya bersama sejumlah anggota keluarga tersebut benar. "Info bahwa saya dideportasi dari imigrasi Singapura itu shohih, betul, bukan hoax," tegasnya.

UAS menjelaskan, perjalanan tersebut adalah perjalanan wisata untuk berlibur. Rombongan terdiri dari tujuh orang di antaranya UAS bersama istri dan anaknya, serta rekannya yang juga didampingi istri dan dua orang anaknya.

Sementara itu, Pemerintah Singapura melalui Kementerian Dalam Negerinya buka suara terkait penolakan UAS di negaranya.

Baca Juga: Gegara Nyinyirin UAS Ditolak Singapura, Abu Janda Diceramahi Tokoh NU Pakai UU

Kemendagri Singapura menyebut, Ustaz Abdul Somad tiba di Terminal Feri Tanah Merah dari Batam. Ia tiba pada Senin (16/5/2022) lalu bersama enam orang lainnya. Menurut Singapura, UAS dianggap sebagai sosok yang kerap menyampaikan ceramah ekstrem terkait agama.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," tulis Kementerian Dalam Negeri Singapura dikutip dari SuaraRiau.id, Rabu (18/5/2022).

Singapura juga menjelaskan adanya pernyataan UAS dianggap mengarah pada ekstremis. Salah satunya saat UAS menyebut, bom bunuh diri dalam konteks konflik Palestina dan Israel adalah diperbolehkan.

Baca Juga: Sebut Negara Tak Perlu Bela UAS, Tokoh NU 'Jitak' Abu Janda: Manusia Satu Ini Emang Jahil

"Ia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir". Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir," katanya.

Lebih jauh, pemerintah Singapura menganggap, Abdul Somad berusaha memasuki wilayahnya dengan alasan kunjungan liburan.

"Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi," ungkap surat terkait.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: