Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Sini Dipuja, di Negeri Orang Diusir, Abu Janda Senggol UAS: Gimana Rasanya? Maknyosss

Di Sini Dipuja, di Negeri Orang Diusir, Abu Janda Senggol UAS: Gimana Rasanya? Maknyosss Kredit Foto: Instagram/Permadi Arya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda, menyindir Ustaz Abdul Somad yang ditolak masuk Singapura.

Abu Janda mengatakan, di Indonesia UAS dipuja-puji, di Singapura justru diusir bahkan dikurung seperti hewan.

 Baca Juga: Tolak UAS, Fadli Zon: Singapura Tak Hormati Hubungan Bertetangga yang Baik

"Di sini dipuja-puja, di negeri orang diusir. Di sini disembah-sembah, di sana disel kayak hewan. Manusia bisa kau tipu, tapi Allah tidak bisa," sindir Abu Janda di akun Instagram-nya, Kamis (19/5/2022).

Dia menilai, apa yang dialami UAS adalah cara Allah merendahkan Ustaz asal Sumatera itu. "Sesungguhnya Allah Maha meninggikan derajat manusia, dan Maha menghinakan derajat manusia. Gimana rasanya dihinakan Allah? maknyosss," tulisnya di akun IG @permadiaktivis2.

Lebih lanjut, Abu Janda mengunggah video sedang berada di Singapura. Abu Janda berbicara dengan bahasa Inggris fasih untuk mendukung kebijakan imigrasi Singapura yang menolak UAS masuk Singapura.

"Singapura sebagai negara kedaulatan punya hak untuk menentukan siapa yang boleh masuk ke nagara mereka dan siapa yang tidak boleh. Kita sebagai bangsa Indonesia haru menghormati hak mereka," kata Abu Janda.

Abu Janda bilang, Indonesia tidak perlu buang energi mengurus hal yang tidak penting dengan membela UAS. "Pemerintah Indonesia tidak boleh membuang waktu dengan mengurus hal yang tidak penting," kata Abu Janda.

"Kami sebagai besar rakyat Indonesia dukung keputusan imigrasi Singapura yang melarang penceramah ekstrem yang masuk ke negara mereka. Contoh yang bagus buat Indonesia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: