Indika Energy Dapat Persetujuan Divestasi Petrosea, Catat Kinerja Keuangan 3M 2022 yang Signifikan
Perseroan juga merilis Laporan Konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2022 (3M-2022). Perseroan membukukan Pendapatan USD830,8 juta-meningkat 58,2% dibandingkan USD525,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satu faktor dari peningkatan ini adalah indeks harga batubara Newcastle yang meningkat menjadi USD263,7 per ton dari sebelumnya USD86,1 per ton pada 3M-2021.
Sepanjang 3M-2022, Perseroan memproduksi 8,1 juta ton batubara yang terdiri dari PT Kideco Jaya Agung (Kideco) yang memproduksi 7,7 juta ton dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) yang memproduksi 400 ribu ton.
Baca Juga: Dukung Transisi Energi, Bank DBS Indonesia Salurkan Pinjaman US$27,5 Juta kepada Indika Energy
Laba Kotor 3M-2022 Perseroan tercatat sebesar US$ 260,8 juta, atau meningkat 145,3% dibandingkan USD106,3 juta di 3M-2021. Marjin Laba Kotor Perseroan juga naik menjadi 31,4% dari sebelumnya 20,2% yang terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja Kideco dan MUTU.
Sementara itu, Beban Keuangan Perseroan meningkat 2,3% dari USD26,0 juta menjadi USD26,6 juta pada 3M-2022 yang terutama disebabkan oleh relaksasi biaya interest rate swap (IRS) sebesar USD0,5 juta sehubungan dengan pembiayaan kembali pinjaman proyek pembangunan terminal penyimpanan bahan bakar di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Divestasi Perusahaan Milik Lo Kheng Hong di Depan Mata, Indika Energy Minta Restu Pemegang Saham
Sebagai hasilnya, Perseroan membukukan Laba Periode Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD75,0 juta di 3M-2022, dibandingkan dengan Rugi Bersih sebesar USD9,4 juta pada 3M-2021. Perseroan juga mencatatkan Laba Inti sebesar USD95,1 juta pada tahun 3M-2022, meningkat signifikan sebesar 638,8% dibandingkan USD12,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 3M-2022, posisi kas, setara kas dan aset keuangan lain Perseroan mencapai USD1.125,3 juta. Realisasi biaya modal (capital expenditure) pada 3M-2022 adalah sebesar USD4,4 juta, di mana USD1,1 juta di antaranya digunakan untuk Kideco, USD1,0 juta digunakan untuk Interport, dan USD0,3 juta digunakan untuk Indika Indonesia Resources. Pada 3M-2022, Perseroan juga melakukan investasi senilai USD36,1 juta, di mana USD22,0 juta di antaranya digunakan untuk proyek emas Awak Mas di Sulawesi Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: