Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Cuma Alasan, Singapura Tolak UAS Karena Ceramahnya Pengaruhi Remaja 17 Tahun Hingga DItangkap

Bukan Cuma Alasan, Singapura Tolak UAS Karena Ceramahnya Pengaruhi Remaja 17 Tahun Hingga DItangkap Kredit Foto: Instagram/Ustadz Abdul Somad

Setelah terungkap pada tahun 2017, Pemerintah Singapura berusaha menjauhkan bocah itu dari jalur radikal. Namun, dia tetap menjadi pendukung setia ISIS. Upaya konseling yang dilakukan orang tua dan pemerintah tidak berhasil. Remaja itu terus percaya pada ISIS. Bahkan, saat ISIS runtuh, dia bersedia membantu ISIS dalam upaya propaganda via online. Remaja itu bersedia melakukan kegiatan jika diminta oleh ISIS.

Akhirnya otoritas Singapura memutuskan untuk menahan remaja tersebut. Alasan penahanan demi kebaikan bocah itu sendiri. Sebab dia masih sangat muda dan diharapkan bisa berubah.

Baca Juga: Dapat Serangan di Medsos, Mendagri Singapura Sentil Pendukung UAS: "Negara Kecil, Sangat Arogan"

Selama dalam tahanan, remaja itu menjalani program rehabilitasi. Termasuk konseling agama dan psikologis. Remaja itu juga diberikan hak kunjungan keluarga, melanjutkan studi selama berada dalam tahanan.

Otoritas Singapura menyebut kasus remaja itu sebagai bahan pelajaran bahwa pemuda muslim di Singapura wajib memiliki guru agama yang kredibel. Sebelumnya, UAS menanggapi pernyataan Pemerintah Singapura melalui laman resmi Kementerian Dalam Negeri (MHA).

Menurut UAS, berbagai tuduhan yang disebutkan dalam rilis pers MHA Singapura mengungkit-ungkit persoalan lama.

Baca Juga: Bela UAS, Ahmad Dhani Serukan Boikot Singapura, Madzo Pray: Itu Udah Pas, Kadrun di Indonesia Saja!

UAS mengatakan, masalah-masalah seperti fatwa bom syahid, 'jin kafir', atau sebutan 'kafir' untuk non-Muslim sudah selesai. Penjelasan atau klarifikasi terkait hal itu sudah disampaikan dalam berbagai video yang dapat diakses via internet.

"Semua soal itu sudah tuntas. Mereka tinggal tulis atau cari di Google. 'Klarifikasi UAS tentang bom bunuh diri Palestina, jin dalam berhala, non-Muslim disebut kafir.' Semoga mereka mendapat hidayah," tegas UAS.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: