Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Informasi Mengenai Anak Sulung Ridwan Kamil, Dewan Pers Himbau Media Tak Buat Berita Ramalan

Soal Informasi Mengenai Anak Sulung Ridwan Kamil, Dewan Pers Himbau Media Tak Buat Berita Ramalan Kredit Foto: Kemenlu RI-KBRI Bern
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Pers menyoroti pemberitaan terkait hanyutnya putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, yang terbawa arus di sungai AaRee, Swiss. 

Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra mengimbau lembaga pers agar lebih banyak menampilkan karya jurnalistik yang berdampak positif bagi kemanusian, sesuai kode etik dan tidak melakukan glorifikasi yang akan membuat setiap keluarga korban tragedi kemanusiaan tertekan dan merasa bersalah. 

Baca Juga: Hari Ketiga Hilangnya Anak Ridwan Kamil, KBRI Swiss: Belum Diperoleh Hasil yang Diharapkan

“Dewan Pers memahami bahwa Pers bertugas mencari informasi, melakukan pemberitaan dengan baik dan benar sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik. Namun demikian, Dewan Pers mengimbau kepada seluruh insan pers dan jajaran news room dari berbagai platform media di tanah air untuk bekerja sesuai dengan kode etik dan melakukan pemberitaan dengan penuh tanggung jawab dan berdampak positif bagi publik,” tulisnya dalam surat himbauan, Jakarta, Minggu (29/5/2022). 

Baca Juga: Kecam Aksi Mba Rara Ramal Nasib Anak Ridwan Kamil: Gak Punya Empati, Gak Punya Perasaan!

Menurutnya, Dewan Pers sebagai lembaga yang bertugas menjalankan pengawasan pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik, dan memastikan pers menjalankan tugas, peran dan fungsi dalam membuat berita yang bertanggung jawab serta berintegritas, memandang perlu mengeluarkan imbauan tersebut. 

Ia mengutarakan bila Dewan Pers memahami bahwa Pers bertugas mencari informasi, melakukan pemberitaan dengan baik dan benar sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik. Namun, media dari berbagai platform seyogianya tidak membuat berita yang berkaitan dengan prediksi atau ramalan terkait sebuah peristiwa tragedi kemanusiaan. 

“MAari bersama-sama mengedepankan jurnalisme empati dan tentu, tetap berpegang teguh terhadap Kode Etik Jurnalistik,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: