Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri E-Grocery Belum Tersentuh Sepenuhnya, CEO HappyFresh: Ini Peluang untuk Edukasi

Industri E-Grocery Belum Tersentuh Sepenuhnya, CEO HappyFresh: Ini Peluang untuk Edukasi Kredit Foto: HappyFresh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berbelanja di pasar ataupun supermarket merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh banyak orang. Biasanya masyarakat membeli berbagai bahan kebutuhan harian seperti bahan makanan, alat, serta bahan kebersihan hingga produk pokok lainnya. Akan tetapi, dengan semakin majunya teknologi, sedikit demi sedikit pasar konvensional mulai dialihkan karena banyak muncul tren baru belanja kebutuhan harian secara online.

Pertumbuhan jual beli online pun semakin hari semakin pesat. Adanya pandemi beberapa tahun belakangan juga menjadi pemicu semakin berkembangnya jual beli secara online ini. Dibandingkan harus berdesak-desakan di pasar dengan risiko tertular Covid-19, banyak orang akhirnya lebih memilih berbelanja dari rumahnya masing-masing secara online.

Apalagi saat ini tempat yang menjual bahan kebutuhan harian seperti sayur dan buah secara online juga semakin banyak saja jumlahnya sehingga memberikan banyak opsi bagi masyarakat yang gemar belanja online. Salah satu contoh e-commerce itu adalah HappyFresh yang bergerak di bidang penjualan barang kebutuhan harian.

Baca Juga: Tangani Kelebihan Stok Bahan Pangan, HappyFresh Bekerja Sama dengan FoodCycle

Namun, kesempatan ini tampaknya tidak hanya dilihat oleh HappyFresh. Kini banyak perkembangan dari superapp yang juga mulai merambah bisnis yang sejenis. Lantas, bagaimana HappyFresh menanggapi soal persaingan yang cukup ketat? Apa saja yang sudah dilakukan saat pandemi kemarin? Berikut cuplikan wawancara tim Warta Ekonomi dengan Chief Executive Officer (CEO) HappyFresh, Guillem Segarra.

Beroperasi di Indonesia, Malaysia dan Thailand, menurut Anda bagaimana antusiasme tiap negara dengan kehadiran HappyFresh? Dari tiga negara tersebut manakah yang menurut Anda punya kebutuhan online groceries terbesar?

Belanja bahan kebutuhan secara online merupakan layanan yang meringankan tantangan hidup di kota, khususnya dengan padatnya lalu lintas yang menjadi penghalang besar untuk mendapatkan kemudahan hidup serta mengganggu penggunaan waktu berkualitas yang efisien bersama keluarga dan kerabat. Menjawab tantangan ini, HappyFresh hadir di ibu kota serta kota-kota besar di tiap negara untuk memberikan layanan belanja online kepada mereka yang paling membutuhkannya.

Konsumen di pasar utama kami, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang signifikan dalam 12 hingga 18 bulan terakhir. Di Indonesia sendiri, kami melihat pengguna berbelanja kebutuhan rumah secara online yang semakin meningkat, yang mana terjadi peningkatan frekuensi pembelian bulanan dan total pengeluaran mereka. Hal ini menandai kebutuhan belanja mereka yang kini beralih lebih banyak secara online.

Di Malaysia, kami melihat bahwa konsumen memprioritaskan kualitas layanan yang diberikan sebanding dengan harga pasar yang kompetitif. Hal ini memungkinkan mereka untuk memiliki kontrol lebih besar atas layanan yang diberikan kepada mereka. Thailand juga mencatat pertumbuhan substansial; kami yakin peningkatan tersebut terjadi karena penetrasi e-commerce dan meningkatnya adopsi social commerce di kota-kota kecil.

Kami melihat tiap-tiap negara menunjukkan kebutuhan yang berbeda dalam hal lanskap, misalnya Indonesia sangat terfragmentasi sehingga kami fokus untuk memastikan barang yang paling dibutuhkan agar selalu tersedia di toko dan mitra kami. Di ketiga negara tersebut, Indonesia sebagai pasar terbesar kami yang memiliki permintaan tertinggi untuk kebutuhan grosir online.

Saat ini banyak superapp yang hadir di Indonesia dengan berbagai fitur salah satunya fitur belanja kebutuhan secara online. Bagaimana tanggapan Anda soal ini?

Berdasarkan pengalaman kami dalam mengamati perilaku konsumen e-grocery, kami menemukan bahwa sebagian besar konsumen semakin menyukai layanan ini dilihat adanya peningkatan jumlah pembelian di keranjang belanja mereka (keranjang virtual untuk bahan makanan) dari waktu ke waktu.

HappyFresh melihat bahwa potensi industri e-grocery sebagian besar masih belum tersentuh; ada banyak ruang untuk pertumbuhan, dengan perubahan kebiasaan konsumen yang dipengaruhi secara besar-besaran oleh pandemi. Hal ini memicu munculnya banyak perusahaan e-grocery dalam kurun waktu 18-24 bulan terakhir. Dengan munculnya pelaku e-grocery atau fast commerce, kami melihat hal ini sebagai peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang industri ini dalam skala yang lebih besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: