Ismail Sabri Akui Malaysia Lembek, Terungkap Penyebab yang Bikin Salah Fokus
Untuk mendorong agenda hijau negara, Ismail Sabri mengatakan pemerintah juga menetapkan target untuk mencapai status negara netral karbon melalui 12th Malaysia Plan (12MP), target Sustainable Malaysia 2030 dan pembebasan bea masuk, cukai dan pajak penjualan untuk kendaraan listrik.
“Komitmen negara melalui investasi nol atau rendah karbon dan teknologi hijau diharapkan dapat menarik investor untuk menjadikan Malaysia sebagai tujuan hub investasi hijau,” katanya.
Baca Juga: Mengekspor Ayam di Malaysia Sama Dengan Menyerahkan Diri ke Hukuman Mengerikan karena...
Ismail Sabri juga mengapresiasi upaya masyarakat sekitar yang berupaya mengembangkan lingkungannya menjadi lebih hijau seperti yang dilakukan melalui proyek komunitas Kebun-kebun Bangsar dan Kebun-kebun Kerinchi di ibu kota.
Yang menarik, kebun-kebun sayur ini dikelola dengan dana masyarakat sendiri untuk mendidik dan mendorong keterlibatan masyarakat dengan hasil panen yang juga dibagikan kepada mereka yang kurang mampu.
“Konsep pemberdayaan masyarakat inilah yang ingin saya kembangkan untuk mewujudkan agenda hijau negara. Oleh karena itu, saya ingin instansi-instansi terkait dapat membantu, terutama memfasilitasi dan memberikan bantuan yang diperlukan,” ujar dia.
Sementara itu, Perdana Menteri mengatakan pemerintah juga telah memberikan mandat Amanah Warisan Negara (AWAN), untuk melestarikan, mengelola, dan mengoperasikan Taman Tugu.
Ia mengatakan pelaksanaan proyek Taman Tugu itu bertujuan untuk menciptakan taman hutan hujan kota yang berkelanjutan, serta sebagai simbol komitmen semua pihak untuk menjaga dan melindungi khazanah warisan alam.
“Saya memahami bahwa situs hutan sekunder Taman Tugu yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah ilegal, telah dikunjungi lebih dari 500.000 pengunjung setelah proses konservasi dan dibuka untuk umum pada 2018,” katanya.
Ia juga meyakini bahwa akan semakin banyak pengunjung yang berkunjung ke Taman Tugu untuk menikmati keindahan alam sekitarnya, karena negara tersebut saat ini sedang dalam masa transisi ke fase endemi COVID-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: