Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kader Partai Berkuasa di India Hina Nabi Muhammad, Begini Kecaman Indonesia dan Ulama

Kader Partai Berkuasa di India Hina Nabi Muhammad, Begini Kecaman Indonesia dan Ulama Kredit Foto: Facebook/Nupur Sharma

Di Tanah Air, Muhammadiyah mengaku sangat sakit hati ketika mendengar pernyataan Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah meminta negara-negara Muslim protes terhadap tindakan tersebut, termasuk mengirimkan surat.

“Kami sangat sakit hati dengan penghinaaan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang sangat saya hormati dan saya cintai,” kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad, Selasa (7/6/2022).

Menurut Dadang, negara-negara Muslim harus protes terhadap penghinaan oleh juru bicara Partai BJP tersebut. Salah satunya caranya yaitu dengan mengirim surat resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi Islam dunia yang isinya protes keras kepada pemerintah India.

MUI juga telah mengeluarkan pernyataan sikap terkait penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh Nupur Sharma. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri KH Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab, tidak sensitif, tidak terpuji, menimbulkan ketidaknyamanan, dan melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

MUI menilai tindakan tersebut berlawanan dengan semangat menciptakan harmoni antaragama dan berlawanan dengan Resolusi PBB tentang Memerangi Islamophobia (Maret 2022). MUI juga menyerukan kepada Pemerintah RI untuk mengusulkan dialog bilateral lintas agama RI-India guna moderasi kelompok agama di kedua pihak.

“MUI mengajak masyarakat internasional untuk menghormati Resolusi PBB tentang Memerangi Islamophobia dan mendorong untuk ditingkatkannya dialog antaragama maupun dialog antarperadaban untuk meningkatkan saling pemahaman, saling menghormati, dan saling bertoleransi,” ujar dia.

Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, pernyataan Nupur Sharma merupakan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Nabi yang diagungkan oleh umat Islam sedunia. Oleh karena itu, pernyataan tersebut bisa diartikan penghinaan terhadap umat Islam sedunia.

“Penghinaan Nupur Sharma adalah manifestasi kebodohan, kesombongan, dan kekerasan verbal yang nyata, dan merupakan bentuk Islamofobia yang melanggar etika global,” ujar Din.

Terhadap sikap Islamofobia yang sejatinya merupakan bentuk inferioritas dan ketakutan terhadap yang Islam, Din meminta sebaiknya umat Islam memaafkan sambil memperingatkan agar jangan mengulangi lagi.

Kendati demikian, ia menilai seharusnya PM Narendra Modi tidak cukup dengan menskors Sarma, tapi harus memecatnya dari keanggotaan Partai BJP.

“Karena perbuatannya akan mengganggu kerukunan antarumat Islam dan umat Hindu, serta tidak mencerminkan toleransi dan sikap hidup berdampingan secara damai,” ujar Din.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: