Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasa Penasaran Dunia Gagal Terjawab, WHO: Data Awal Covid-19 dari China Hilang

Rasa Penasaran Dunia Gagal Terjawab, WHO: Data Awal Covid-19 dari China Hilang Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, New York -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (9/6/2022), mengatakan, penyelidikan terbarunya tentang asal-usul Covid-19 tidak dapat disimpulkan. Hal itu disebabkan data dari China hilang. Ini menjadi pukulan bagi upaya WHO menentukan bagaimana pandemi bermula.

Laporan dari panel ahli WHO mengatakan, semua data yang tersedia menunjukkan virus korona baru yang menyebabkan Covid-19 mungkin berasal dari kelelawar. Data yang hilang dari China terkait kasus pertama yang dilaporkan pada Desember 2019.

Baca Juga: Kata WHO 29 Negara Diserang 1.000 Kasus Cacar Monyet, Ada Laporan Orang Tewas?

Dengan demikian, WHO tidak mungkin mengidentifikasi secara pasti bagaimana virus pertama kali ditularkan ke manusia.

Hilangnya data ini akan menambah keraguan tentang kemungkinan menentukan bagaimana dan di mana virus itu muncul. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengirim surat kepada Pemerintah China sebanyak dua kali pada Februari tahun ini untuk mencari informasi lebih lanjut. 

Asal mula pandemi, yang telah menewaskan sedikitnya 15 juta orang, telah dipolitisasi. Para ilmuwan mengatakan, penting untuk menetapkan asal usul pandemi dan penyebaran virus korona sehingga dapat mencegah wabah serupa di masa depan.

Tim di panel yang dikenal sebagai Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Novel (SAGO) mengatakan, penyelidikan mengenai asal usul virus korona tidak mungkin dilakukan karena kurangnya data.

Mereka juga mengakui ada tantangan dalam menyelidiki asal usul virus korona. Salah satunya rentang waktu yang cukup lama setelah wabah awal muncul, sehingga identifikasi semakin sulit. Meskipun demikian, SAGO akan terus melanjutkan penyelidikan.

"Semakin lama, semakin sulit jadinya, kami berutang pada diri kami sendiri, kami berutang kepada jutaan orang yang meninggal dan miliaran orang yang terinfeksi," ujar pejabat senior WHO Maria Van Kerkhove.

Kerkhove menambahkan, WHO akan mendukung semua upaya berkelanjutan untuk lebih memahami bagaimana pandemi dimulai. Laporan SAGO mengatakan, tidak ada informasi baru yang diberikan tentang kemungkinan SARS-CoV-2 diperkenalkan ke manusia melalui insiden kebocoran di laboratorium. Namun SAGO mempertimbangkan semua data ilmiah yang masuk akal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: