Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKB Akui Terima Banyak Masukan untuk Tak Berkoalisi dengan PKS, Gus Jazilul: Kami Terus Terang

PKB Akui Terima Banyak Masukan untuk Tak Berkoalisi dengan PKS, Gus Jazilul: Kami Terus Terang Kredit Foto: Majelis Permusyawaratan Rakyat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan bahwa penjajakan koalisi dengan partai lain terus terjadi, termasuk dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meskipun ia juga menerima banyak masukan, agar partainya tak berkoalisi dengan PKS.

"Kami sendiri terus terang, di PKB banyak juga yang memberikan masukan ke saya, 'mbok ya jangan dengan PKS'. Ya itu sebagai masukan kami terima," ujar Jazilul di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Namun, ia berpandangan bahwa PKB dan PKS yang kerap disebutnya sebagai koalisi semut merah cocok jika bekerja sama. Apalagi keduanya disebutnya memiliki ideologi dan basis yang sama, yakni Islam-nasionalis.

Baca Juga: Diisukan Bakal Keluar dari Koalisi Indonesia Bersatu, PAN Tegaskan Hal Ini: Kami Sudah Tanda Tangan

"PKB itu basisnya nasionalis-Islam, PKS Islam-nasionalis kan gitu gitu aja, sama aja tidak ada bedanya. Cuma kalau ini saya bilang semut, arena kecil-kecil yang kumpul, yang kecil-kecill kumpul coba, tapi memberikan harapan kepada masyarakat, satu politik identitas hilang, tidak boleh gontok-gontokan," ujar Jazilul.

Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi terbentuknya koalisi antara PKB dengan PKS. Pertemuan dengan PKS disebutnya akan terjadi untuk melakukan penjajakan lebih lanjut.

"Tentu ini kan penjajakan, kita kan sudah bertemu juga kan dengan PKS. Soal MOU, soal tanda tangan ya sambil tunggu waktu yang tepat, nyari hari yang bagus, Rabu Pon kek, apa kek, kan gitu," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Baca Juga: Soal Wacana Koalisi PKB dan PKS, Pengamat Blak-blakan: Tidak Punya Tokoh Sentral yang Kuat!

Di samping itu, PKB terus menargetkan agar sang ketua umum partai Abdul Muhaimin Iskandar menjadi calon presiden (capres) di 2024. Meskipun ia mengamini bahwa untuk merealisasikannya, masih membutuhkan partai lain untuk pengusungannya.

"Per hari ini, karena ini mandat Muktamar dan aspirasi semua jajaran PKB, bukan harga mati (untuk partai lain). Buat PKB harga mati (mengusung Muhaimin sebagai capres)," ujar Jazilul.

"Tapi kan PKB sadar diri bahwa suaranya ini baru 10 persen, kecuali PT 10 persen, dah langsung positif sudah. Ini kan 20 persen, jadi kita masih harus mencari 10 persen lagi, dengan PKS aja blm cukup, masih butuh satu partai lagi," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: