Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecewa Muslim India Mungkin Sulit Diredam, Pesan yang Dibawa Ormas Islam Ini Menyentuh

Kecewa Muslim India Mungkin Sulit Diredam, Pesan yang Dibawa Ormas Islam Ini Menyentuh Kredit Foto: Reuters/Ritesh Shukla
Warta Ekonomi, Mumbai -

Para pemimpin kelompok Islam terkemuka dan masjid di India mengimbau sesama Muslim untuk menunda rencana protes terhadap pernyataan menghina tentang Nabi Muhammad yang dibuat oleh dua anggota partai nasionalis Hindu yang berkuasa.

Pesan untuk menghindari pertemuan besar diedarkan setelah demonstrasi berubah menjadi kekerasan minggu lalu, yang menyebabkan kematian dua remaja Muslim dan melukai lebih dari 30 orang, termasuk polisi.

Baca Juga: Berkat Hal Ini, Presidensi G20 Indonesia bakal Dapat Dukungan dari India

“Adalah kewajiban setiap Muslim untuk berdiri bersama ketika ada yang meremehkan Islam tetapi pada saat yang sama penting untuk menjaga perdamaian,” kata Malik Aslam, anggota senior Jamaat-e-Islami Hind, sebuah organisasi Muslim yang beroperasi di beberapa negara bagian India.

Pada akhir Mei dan awal bulan ini, dua juru bicara senior Partai Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi membuat pernyataan yang menyinggung umat Islam, dalam satu kasus dalam debat televisi dan yang lainnya di media sosial.

Partai itu menangguhkan keduanya dan mengatakan mengutuk segala penghinaan terhadap agama apa pun.

Polisi India juga telah mengajukan pengaduan resmi terhadap keduanya, sebuah langkah yang dapat mengarah pada penyelidikan formal, tetapi itu tidak menghentikan umat Islam yang marah turun ke jalan untuk memprotes pernyataan tersebut.

Polisi mengatakan mereka menangkap setidaknya 400 tersangka perusuh selama kerusuhan di beberapa negara bagian, jam malam diberlakukan dan layanan internet dihentikan di beberapa tempat.

Modi belum mengomentari pernyataan anti-Islam bahkan ketika kecaman tumbuh di luar negeri. Negara-negara termasuk Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman dan Iran --semua mitra dagang penting bagi India-- telah mengajukan protes diplomatik.

Modi telah mengecilkan akarnya dalam kelompok nasionalis Hindu yang kuat yang berafiliasi dengan partainya sejak ia berkuasa pada tahun 2014, tetapi banyak Muslim minoritas di India telah mempertanyakan tempat mereka dalam masyarakat di bawah pemerintahan BJP.

Kritikus mengatakan BJP-nya telah mengejar garis konfrontatif, mempromosikan gagasan bahwa India adalah negara Hindu dan mengumpulkan lawan "anti-nasional".

Banyak Muslim melihat ini sebagai upaya untuk meminggirkan komunitas mereka, yang terdiri dari 13% dari 1,35 miliar penduduk India.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: