Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKB: Banyak Masukan Jangan Koalisi dengan PKS

PKB: Banyak Masukan Jangan Koalisi dengan PKS Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengatakan bahwa penjajakan koalisi dengan partai lain terus terjadi, termasuk dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meskipun, ia juga menerima banyak masukan agar partainya tak berkoalisi dengan PKS.

"Kami sendiri terus terang, di PKB banyak juga yang memberikan masukan ke saya, 'mbok ya jangan dengan PKS'. Ya itu sebagai masukan kami terima," ujar Jazilul di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/6).

Baca Juga: Anies Baswedan Sedang Dipantau PKB, Siapa Sangka Ingin Dijadikan...

Namun, ia berpandangan bahwa PKB dan PKS yang kerap disebutnya sebagai koalisi semut merah cocok jika bekerja sama. Apalagi, keduanya disebutnya memiliki ideologi dan basis yang sama, yakni Islam-nasionalis.

"PKB itu basisnya nasionalis-Islam, PKS Islam-nasionalis kan gitu gitu aja, sama aja tidak ada bedanya. Cuma kalau ini saya bilang semut, arena kecil-kecil yang kumpul, yang kecil-kecill kumpul coba, tapi memberikan harapan kepada masyarakat, satu politik identitas hilang, tidak boleh gontok-gontokan," ujar Jazilul.

Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi terbentuknya koalisi antara PKB dengan PKS. Pertemuan dengan PKS disebutnya akan terjadi untuk melakukan penjajakan lebih lanjut.

"Tentu ini kan penjajakan, kita kan sudah bertemu juga kan dengan PKS. Soal MoU, soal tanda tangan ya sambil tunggu waktu yang tepat, nyari hari yang bagus, Rabu Pon kek, apa kek, kan gitu," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Di samping itu, PKB terus menargetkan agar sang ketua umum partai Abdul Muhaimin Iskandar menjadi calon presiden (capres) di 2024. Meskipun, ia mengamini bahwa untuk merealisasikannya, masih membutuhkan partai lain untuk pengusungannya.

"Per hari ini, karena ini mandat Muktamar dan aspirasi semua jajaran PKB, bukan harga mati (untuk partai lain). Buat PKB harga mati (mengusung Muhaimin sebagai capres)," ujar Jazilul.

"Tapi kan PKB sadar diri bahwa suaranya ini baru 10 persen, kecuali PT 10 persen, dah langsung positif sudah. Ini kan 20 persen, jadi kita masih harus mencari 10 persen lagi, dengan PKS aja blm cukup, masih butuh satu partai lagi," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: