Budayawan Kepulauan Riau Turun Tangan Beber Sejarah Lengkap Sebelum Malaysia Eksis, Mahathir Minder!
Berterima Kasih pada Mahathir Mohamad
Namun demikian, Rida menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mahathir Mohamad karena telah membantu Indonesia untuk melawan lupanya, dan agar tidak melalaikan kewajiban menjaga dan merawat jejak sejarahnya.
Selama ini, lanjut Rida, meskipun Kesultanan Riau yang jatuh bangun hampir 200 tahun itu dahulunya sudah menyumbang bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal bahasa kebangsaan Indonesia dan tiga pahlawan nasional (Raja Haji Fisabillah, Raja Ali Haji dan Mahmud Riayat Syah) berasal dari era Kesultanan Riau.
Baca Juga: Umur Sepuh tapi Masih Urusi Politik Malaysia, Mahathir Mohamad: Ini Waktu Terbaik Gelar Pemilu
"Tapi dalam buku sejarah nasional Indonesia, sejarah Kesultanan Riau itu cuma dicatat dalam satu dua alenia saja. Elit politik, termasuk para sejarawan Indonesia itu memang agak abai, dan baru terperanjat dan kelang kabut mencari jejak dan rujukan sejarah, ketika ada Tokong Pulau diklaim negara lain.
"Jadi tulis ulang lah buku sejarah nasional Indonesia itu. Pidato Dr M sebuah peringatan, bahwa sejarah itu penting. Tak ada masa depan kalau tak ada masa lalu. Dan masa lalu itu adalah sejarah," pungkas Rida yang merupakan anggota kehormatan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI).
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau, Abdul Razak juga menyampaikan sejarahnya bahkan Malaysia dan Singapura masuk dalam wilayah Kerajaan Riau-Lingga yang saat ini berada di Indonesia.
"Namun dalam Traktat London 1824 itu terbagi lah dua kekuasaan jajahan antara Inggris dan Belanda. Sehingga Semenanjung Malaya dan Singapura dibawah kekuasaan Inggris, sedangkan Riau Kepulauan dan daerah yang berada di selatan Singapura jatuh ke tangan Belanda," ujarnya.
Dirinya, sedikit terkekeh (tertawa) mendegar ada yang mengklaim bahwa Kepulauan Riau masuk ke negara Malaysia. Dari sejarah dan faktanya, pusat kerajaan melayu berada di Kepulauan Riau.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: