Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pererat Kerja Sama dengan Kamboja, Indonesia Ikut Andil Bangun Infrastruktur Svay Rieng

Pererat Kerja Sama dengan Kamboja, Indonesia Ikut Andil Bangun Infrastruktur Svay Rieng Kredit Foto: Kemenlu

Dalam sehari, lebih kurang 500 trailer peti kemas yang mengangkut berbagai produk pertanian, manufaktur, bahan bakar dan gas melintas di perbatasan Bavet (Kamboja)-Moc Bai (Viet Nam). Kepadatan lalu lintas menjadi tak terelakkan.

Oleh karena itu, transportasi alternatif berupa pembangunan jalur kereta api yang dapat mengangkut peti kemas menjadi salah satu prioritas dan potensi yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. 

Baca Juga: Disambut Hormat, Kopassus Kamboja Ternyata Kenal dengan Prabowo, Begini Ceritanya...

Dengan memanfaatkan pelabuhan Cat Lai di Viet Nam selatan, yang hanya berjarak 90 km dari Bavet, Svay Rieng merupakan salah satu pusat pertumbuhan industri manufaktur di Kamboja. Hal ini terlihat saat Duta Besar RI mengunjungi pabrik perakitan sepeda di salah satu KEK di Bavet.

Pabrik sepeda ini menerima pesanan perakitan berbagai merk sepeda dari 30 negara, utamanya dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Sejumlah jenama sepeda ternama tampak tengah dirakit di pabrik tersebut. Demikian juga saat kunjungan ke pabrik pembuatan komponen elektronik yang hampir seluruh produknya diekspor ke RRT. 

Baca Juga: Mendagri Gelar Diklat, BPSDM: Pencatatan Sipil Wajib untuk Beri Kepastian Hukum Bagi WNI

Kunjungan ini juga dimanfaatkan oleh Duta Besar RI untuk bersilaturahmi dengan sejumlah WNI yang tinggal dan bekerja di kota Bavet. Dalam pertemuan dengan para WNI, Duta Besar RI mengingatkan agar para WNI selalu mematuhi hukum setempat dan melaksanakan hak dan kewajibannya dengan baik.

Duta Besar Sudirman Haseng juga mengingatkan agar para WNI dapat melakukan lapor diri agar jika terjadi sesuatu hal, KBRI dapat segera memverifikasi dan memberikan bantuan. Selain itu, para WNI juga diingatkan agar tidak mudah tergiur oleh iming-iming pekerjaan bergaji luar biasa yang justru akan memerangkap mereka dalam jebakan perdagangan manusia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: