Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Minyak Kita' Seharga Rp14 RIbu Akan Masuk Supermarket, Bagaimana Kualitasnya?

'Minyak Kita' Seharga Rp14 RIbu Akan Masuk Supermarket, Bagaimana Kualitasnya? Pekerja menuangkan minyak goreng ke wadah milik warga saat giat pasar murah di Pasar Flamboyan, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (10/3/2022). Dalam kegiatan pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Pontianak bersama Bank Indonesia dan Wilmar tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng dan setiap warga hanya dapat membeli minyak goreng sebanyak lima liter dengan harga eceran tertinggi Rp11.500 per liter. | Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang

Seiring dengan adanya program baru tersebut, Zulhas berharap tidak aka nada lagi isu minyak goreng yang beredar di masyarakat.

Sementara itu, distribusi ‘Minyak Kita’ dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam melakukan perpindahan tren konsumsi dari minyak goreng curah ke minyak goreng sederhana.

“Minyak Kita akan bertahap menggantikan minyak curah. Jadi, masyarakat sudah teredukasi dengan konsumsi Minyak Kita dan akan beralih dari minyak goreng curah,” ujar Direktur Bahan Pokok dan Penting Kemendag di lain kesempatan.

Baca Juga: Sidak Pasar Kosambi Bandung, Mendag Zulhas Pastikan Ketersediaan dan Harga Migor Aman

Sebagai informasi, ‘Minyak Kita’ merupakan produk minyak goreng kemasan sederhana yang telah melalui satu kali proses penyaringan RBD Palm Olein. Ketahanan minyak atau cloud point (CP) dari minyak goreng kemasan sederhana atau ‘Minyak Kita’ ini pada level 10, atau lebih rendah dari minyak goreng curah. Sementara untuk minyak goreng curah memiliki kualitas ketahanan minyak atau cloud point (CP) berada di level 12.

Semakin rendah CP sebuah minyak goreng, maka daya tahannya akan semakin baik, sehingga tidak berkabut saat diletakkan pada suhu rendah. Minyak goreng dengan level CP rendah, menghasilkan minyak yang lebih bersih dan sehat untuk dikonsumsi. Sebaliknya, minyak goreng curah dinilai kurang higienis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: