Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Adidas, Raja Sportswear Setelah Nike, yang Dibangun Bersama Pendiri Puma

Kisah Perusahaan Raksasa: Adidas, Raja Sportswear Setelah Nike, yang Dibangun Bersama Pendiri Puma Kredit Foto: Reuters/Andrew Kelly
Warta Ekonomi, Jakarta -

Adidas AG, atau Adidas, yang kini merupakan perusahaan perlengkapan olahraga (sportswear) terbesar kedua setelah Nike, adalah salah satu perusahaan raksasa dunia menurut Fortune Global 500.

Adidas pada tahun tersebut mengumpulkan pendapatan dengan total 26,4 miliar dolar AS, dengan pertumbuhannya sekitar 2,1 persen. Raksasa apparel olahraga asal Jerman ini mencatatkan kenaikan 10,1 persen untuk profit atau keuntungan yakni sekitar 2,2 miliar dolar. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Randstad, Konsultan, Penyalur Karyawan dan Staf Terbesar di Dunia

Perusahaan asal Herzogenaurach, Bavaria, mendesain dan memproduksi sepatu, pakaian, dan aksesoris menjadi yang terbesar di Eropa. Sebagai salah satu yang terbesar di dunia berdasarkan pendapatannya, Adidas mapan sebagai pemilik jenama terpopuler di dunia.

Dikutip laman The Business of Business, Adidas memulai operasional bisnisnya dengan mendirikan sebuah pabrik. Pendirinya adalah dua bersaudara, Adolf dan Rudolf Dassler tahun 1924.

Dassler bersaudara berasal dari Herzogenaurach, Bavaria, Jerman, sebuah kota dengan populasi lebih dari 20.000 orang dan tradisi panjang pembuatan sepatu. Pada tahun awal bisnis mereka berjalan, listrik di kota tidak dapat diandalkan sehingga Dassler bersaudara yang dikenal sebagai Adi dan Rudi memasang sepeda stasioner untuk menciptakan daya yang cukup.

Adi_dassler_young.jpg

Adi Dassler, selepas lulus dari sekolah, dia menyempatkan magang singkat sebagai pembuat roti, tetapi memutuskan untuk tidak berkarier di situ dalam jangka panjang. 

Setelah kembali dari wajib militer di ketentaraan pada akhir Perang Dunia I, ia mempelajari keterampilan pembuat sepatu, dan membuka bisnis perbaikan sepatu kecil di belakang rumah keluarganya.

Menurut gameplan-a.com, Kecintaan Adi pada olahraga membuatnya mulai bereksperimen dengan alas kaki khusus untuk atlet. Dia dan saudaranya secara resmi mendaftarkan perusahaan Gebruder Dassler Schuhfabrik (Pabrik Sepatu Dassler Brothers).

Pada Olimpiade Berlin 1936, bintang atletik Amerika Jesse Owens mengenakan sepatu yang kabarnya merupakan hadiah dari Adi Dassler. Pertunjukan peraih medali Owens meningkatkan kesadaran akan merek Dassler di seluruh dunia.

Setelah gangguan Perang Dunia II, Adi dan Rudi berusaha keras untuk membangun kembali firma Dassler, tetapi perselisihan pribadi antara saudara-saudara itu menjadi tidak dapat diperbaiki pada tahun 1948. 

Oleh karena itu, bisnis itu terpecah menjadi dua: Perusahaan Rudi akhirnya disebut Puma, sedangkan Adi menjadi Adidas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: