Varian BA.4 dan BA.5 Meroket, Batita di Singapura Dilaporkan Tewas
Singapura mencatat kasus kematian Covid pertama pada kelompok usia di bawah 12 tahun, setelah batita berusia 1,5 tahun meregang nyawa karena penyakit tersebut.
"Penyebab kematian adalah radang otak atau ensefalitis yang dipicu Covid-19, infeksi pernapasan syncytial (RSV), dan enterovirus,” demikian keterangan Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura, seperti dikutip Channel News Asia, Senin (27/6/2022).
Baca Juga: Perpindahan Orang Masif, Corona di Singapura Meroket 2 Kali Lipat, Bukan Kabar Baik
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit komorbid apa pun. Kondisi sebelumnya, baik-baik saja.
Bocah malang itu dilarikan ke unit gawat darurat anak-anak di RS Wanita dan Anak KK (KKH) pada malam 21 Juni. Dia mengalami demam tinggi dan kejang berulang, yang disertai penurunan kesadaran.
Tanggal 22 Juni, bocah itu dirawat di unit perawatan intensif anak-anak dalam kondisi kritis.
Dia didiagnosis meningoensefalitis parah. Kondisi ini mengacu pada kondisi neurologis, yang melibatkan ensefalitis atau peradangan otak, serta infeksi pada meningen atau selaput yang menutupi otak.
Batita itu positif Covid, rhinovirus/enterovirus dan virus pernapasan syncytial.
Kemenkes Singapura menegaskan, Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah. Sekalipun pada anak-anak, dan mereka yang tidak memiliki kondisi medis sebelumnya.
"Secara substansial, vaksinasi mengurangi kemungkinan penyakit parah ketika seseorang terinfeksi," tegas Kemenkes Singapura.
Singapura merekomendasikan anak-anak berusia 5-11 tahun untuk disuntik vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty. Terutama, anak-anak yang memiliki kondisi medis kronis.
Otoritas Singapura menyatakan siap mempelajari keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 5 tahun. Menyusul rekomendasi penggunaan vaksin Covid, yang telah diberikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), untuk anak-anak berusia 6 bulan.
Kemarin, Singapura melaporkan 5.309 kasus Covid-19 di tengah lonjakan infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Kedua subvarian tersebut menyumbang sekitar 45 persen, dari kasus transmisi komunitas di Singapura dalam sepekan terakhir. Atau naik sekitar 30 persen, dibanding minggu sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: