Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memasuki Industri 5.0 Masyarakat Dituntut Lebih Menguasai Digital Skills

Memasuki Industri 5.0 Masyarakat Dituntut Lebih Menguasai Digital Skills Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini masyarakat sudah memasuki era industri 4.0 yang ditandai dengan kemunculan komputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, cloud computing, sistem big data, rekayasa genetika hingga perkembangan neuroteknologi. 

"Namun masalahnya manusianya, apakah kita siap?" ujar Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Reny Yuliati saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Sabtu (2/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Kemampuan digital manusia di era industri 4.0 pun harus mumpuni agar bisa menyeimbangkan dengan kemajuan teknologi. Antara lain complex problem solving bagaimana memecahkan masalah yang belum ada solusinya di dunia nyata, social problem solving dalam berhubungan dengan manusia lain, hingga kemampuan dalam membuat keputusan dengan pertimbangan. Apalagi menuju Industri 5.0 kini setiap orang juga dituntut lebih menguasai teknologi. Seperti dapat mengoperasikan perangkat keras, melakukan personal online branding.

Baca Juga: Awasi Anak Saat Berseluncur di Dunia Digital

"Milenial saat ini juga dituntut inovatif, tidak hanya pintar tapi juga kolaboratif, berjiwa wirausaha, dan digital minded," ujar Reny lagi. 

Lebih lanjut, dia mengatakan dari segi inovatif, tak sekadar menciptakan hal baru saja namun bisa cepat dalam mengeksekusi. Kemudian kemampuan kolaboratif, kekuatan seseorang dalam menjalin relasi dan kemitraan yang kuat. Selanjutnya berjiwa wirausaha dengan memiliki kepercayaan diri tinggi dan tekad kuat untuk belajar memanfaatkan digitalisasi. Terakhir digital minded, yaitu setelah mengalami masa konvensional orang kini melakukan segala sesuatunya secara digital dari belajar, bekerja berbelanja, transaksi keuangan dan hampir segala aspek hidup. 

Diketahui menurut survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Baca Juga: Etika Digital, Tetap Jaga Sopan dan Santun di Media Sosial

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo. VP Head of Marketing East Java Bali Nusra PT Indosat Tbk Heni Tri dan Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Reny Yuliati. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: