Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluncuran Inpres Kampung Keluarga Berkualitas 2022, Simak Kata BKKBN Ini

Peluncuran Inpres Kampung Keluarga Berkualitas 2022, Simak Kata BKKBN Ini Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2022 menetapkan kebijakan untuk meningkatkan kualitas keluarga, melalui optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas yang dilaksanakan secara terintegrasi dan konvergen.

Berdasarkan hal tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar peluncuran Inpres No. 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas yang dilakukan secara hybrid pada Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Jumlah Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Capai 8 Miliar Jiwa, BKKBN: Kami Wujudkan Keluarga Berkualitas

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memaparkan, mulanya Inpres diajukan sejak tahun 2015. Setelah melakukan serangkaian koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, Inpres ini akhirnya diluncurkan.

Hasto juga memaparkan, mulanya Kampung keluarga Berkualitas tersebut dinamai dengan Kampung Keluarga Berencana. Lalu, kata Hasto, digaungkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2014 untuk merangkul wilayah yang dinilai marjinal.

"Mulai digaungkan di periode pertama bapak Presiden Jokowi tahun 2014 dan waktu itu sebagai wujud dari nawacita maka kemudian dimulailah dari kampung-kampung yang marjinal, yang terisolir, yang tertinggal dan terbelakang. Sehingga Kampung Keluarga Berencana pada waktu itu lebih diutamakan untuk memajukan satu daerah yang tertinggal," papar Hasto, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: BKKBN Pandang Edukasi Manajemen Gizi pada Ibu Hamil Penting Cegah Stunting

Hasto menjelaskan, yang menjadi orientasi pada saat itu adalah nilai kuantitas. Kendati demikian, Hasto menegaskan untuk tahun ini, melalui launching-nya Inpres Nomor 3 Tahun 2022, orientasi Kampung Keluarga Berkualitas, maka ada pergeseran dari kuantitas menjadi kualitas. 

"Kalau dulu, lebih menekankan total fertility rate yang harus turun dan Alhamdulillah sampai hari ini meskipun pandemi, total fertility rate turun menjadi 2,24 jadi bisa dipertahankan dengan baik," kata Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: