Dana yang dipinjam ke bank juga disarankan untuk kebutuhan produktif, bukan konsumtif.
"Ada peluang dapat (kredit) Rp 200 juta, diambil Rp 200 juta. Sebanyak Rp 100 juta untuk beli mobil. Saya jamin ga ada bisa mengembalikan, saya jamin tidak akan bisa mengembalikan," ungkap Presiden Jokowi.
Baca Juga: Kecurigaan Novel Bamukmin Soal Insiden Rumah Irjen Ferdy Sambo Gak Main-main, Singgung Fitnah!
Presiden Jokowi juga mengapresiasi fungsi intermediasi perbankan nasional yang berjalan baik.
Dia menilai, hingga April 2022 kredit dari perbankan secara total telah tersalurkan Rp 1.195 triliun.
Selain itu, Presiden Jokowi menambahkan pelaku UMK yang sudah memiliki NIB akan lebih mudah mendapat sumber pendanaan dari bank dan memperoleh program bantuan pemerintah.
"Kalau tidak ada ini, masyarakat mencari ke lapangan itu juga sangat sulit pemerintah kalau ingin membantu," terang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden mengungkapkan sejak Agustus 2021 sampai Juli 2022 sudah terbit 1,5 juta NIB dengan bantuan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).
Baca Juga: Anies Baswedan Harus Lakukan Ini, Kalau Tidak? "Konflik Buruh dan Pengusaha"
"Dulu sebelum ada OSS itu per hari paling hanya dua ribu izin keluar. Sekarang sudah sampai angka tujuh ribu sampai delapan ribu per hari," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar