Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Ajak Pihak Eksternal dalam Kasus Brigadir J, Kompolnas: Kami Apresiasi Kapolri Listyo

Berani Ajak Pihak Eksternal dalam Kasus Brigadir J, Kompolnas: Kami Apresiasi Kapolri Listyo Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Albertus Wahyurudhanto, mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berani mengajak pihak eksternal bergabung tim khusus untuk mengusut baku tembak antaranggota Polri, Brigadir J dan Bharada E.

"Apresiasi kami, Kapolri berani mengajak pihak eksternal (bergabung dalam tim khusus). Beliau berjanji ini terbuka. Beliau ingin transparan dan akuntabel. Beliau ingin melakukan scientific crime investigation," kata jelas Albertus, Sabtu (16/7).

Baca Juga: Masyarakat Diminta Bersabar, Kapolri Sudah Bentuk Tim Ungkap Kasus Brigadir J: Menghindari Spekulasi!

Penembakan antaranggota Polri terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Nomor 46, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Dalam peristiwa itu, kedua anggota Polri yang terlibat adalah Brigadir Pol. Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ajudan Drive Caraka (ADV) Istri Kadiv Propam Polri dan Bharada E, ADV Kadiv Propam Polri.

Kejadian itu mengakibatkan Brigadir Pol. Nopryansah tewas tertembak dengan tujuh lubang peluru di tubuhnya. Disebutkan bahwa peristiwa itu dilatarbelakangi dugaan pelecehan dan penodongan pistol yang dialami istri Kadiv Propam Polri, Putri Ferdy Sambo.

Kapolri Jenderal Listyo, Selasa (12/7), membentuk tim khusus untuk menuntaskan pengusutan kasus baku tembak antaranggota Polri, Selasa (12/7). Tim khusus melibatkan satuan kerja internal Polri, termasuk Provost dan Paminal, serta eksternal seperti Kompolnas dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Albertus mengatakan, Kompolnas juga mengapresiasi keberanian Kapolri Jenderal Listyo dalam menyatakan penyelidikan kasus baku tembak antaranggota Polri yang menewaskan Brigadir J secara terbuka. "Satu yang kami apresiasi dari Kapolri, berani mengatakan (penyelidikan kasus Brigadir J) harus terbuka," ungkap Albertus.

Menurut dia, langkah buka penyelidikan agar dapat diketahui oleh publik memang perlu dilakukan karena kasus tersebut tidak lagi dapat ditutup-tutupi. Apalagi, masyarakat telah menilai ada sejumlah kejanggalan, seperti mengenai kamera pengawas atau CCTV dan lebam pada tubuh Brigadir J.

Di sisi lain, Direktur Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan meminta tim khusus Polri fokus pada penyelidikan berbasis ilmiah untuk mengungkap perkara baku tembak antaranggota Polri tersebut. "Jangan terpengaruh pada opini-opini di media sosial yang menyesatkan, tetapi tetap fokus pada scientific crime investigation atau penyidikan berbasis ilmiah," kata Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/7).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: