Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi Bisnis, BRI Multifinance Bakal Terbitkan Obligasi Rp700 Miliar

Ekspansi Bisnis, BRI Multifinance Bakal Terbitkan Obligasi Rp700 Miliar Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Multifinance) berencana melakukan penawaran umum Obligasi I BRI Finance Tahun 2022 senilai Rp700 miliar dengan tenor tiga tahun ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 2022. 

Direktur Utama Perseroan, Azizatun Azhimah mengatakan bahwa dana hasil penawaran umum obligasi Perseroan ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis berupa pemberian fasilitas pembiayaan kepada calon-calon debitur. 

"Penerbitan obligasi ini merupakan salah satu strategi Perusahaan untuk menyeimbangkan komposisi long term dan short term funding guna mendukung inisiatif Perusahaan untuk shifting fokus ke pembiayaan multiguna (konsumer) yang memiliki karakteristik tenor panjang dan suku bunga tetap," katanya, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (19/7/2022). 

Baca Juga: Incar Dana Rp700 Miliar, Hino Finance Terbitkan Obligasi dengan Kupon Hingga 6,75%

Menurut Azizatun, pihaknya telah menujuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi, serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai wali amanat. “Obligasi Perseroan telah mendapat peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo),” tambahnya lagi. 

Penawaran umum akan dilaksanakan pada 2-4 Agustus 2022, lalu penawaran awal obligasi pada 18-25 Juli 2022, penjatahan akan dilaksanakan pada 5 Agustus 2022 dan distribusi secara elektronik pada 9 Agustus 2022. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan menerbitkan pernyataan efektif untuk penawaran umum obligasi Perseroan pada 29 Juli 2022. 

Azizatun mengungkapkan pihaknya berencana menjadi leading multifinance dengan total aset di atas Rp 10 triliun pada 2024. “Penunjukkan BRI Finance sebagai single gateway autoloan dari BRI Group memberikan akses bagi kami pada lebih dari 12 juta nasabah UMKM sekaligus peluang untuk memanfaatkan jaringan kerja BRI di seluruh Indonesia. Dengan keunggulan ini, kami optimis dapat mencatatkan pertumbuhan pada aset dan mengembangkan bisnis pembiayaan multiguna (konsumer)," ucapnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Membangun Ekosistem Pembiayaan Merupakan Tantangan bagi Negara seperti Indonesia 

Sejumlah transformasi bisnis dilakukan oleh Manajemen Perseroan pada 2022 ini, diantaranya perluasan jaringan melalui implementasi branchless financing serta pembentukan ekosistem digital otomotif melalui pengembangan aplikasi MyBrif, implementasi fast track approval, kerjasama market place dan pengembangan payment gateway. Guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, Manajemen juga mengimplementasikan robust risk management dan excellent Good Corporate Governance

Tranformasi bisnis ini telah membuahkan hasil dimana total piutang pembiayaan Perseroan mencapai Rp5,65 triliun pada Mei 2022, naik 18,00% dari posisi Desember 2021 dengan komposisi pembiayaan multiguna mencapai 68% dari total portofolio naik dari 59% per Desember 2021. Kualitas aset juga terjaga baik dimana rasio non performing financing (NPF) net tercatat sebesar 0,16% posisi Mei 2022. 

“Momentum pertumbuhan sudah kami catatkan mulai tahun lalu dimana total aset Perseroan tahun 2021 naik Rp 1,20 triliun atau sebesar 29,56% dari tahun 2020 sebesar Rp 4,05 triliun dan terus meningkat hingga mencapai Rp6,34 triliun pada Mei 2022. Kontribusi terbesar peningkatan aset berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan kenaikan pada aset sewa operasi,” tambah Azizatun. 

Azizatun mengungkapkan, hingga Mei 2022, Perseroan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp327 miliar. Ini lebih dari setengah pencapaian Perseroan pada 2021 dan meningkat 48,25% dari raihan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp220 miliar.

“Laba bersih Perseroan mencapai Rp25 miliar pada Mei 2022 atau naik signifikan 126,41% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11 miliar. Pencapaian ini sejalan dengan peningkatan signifikan pada pendapatan, sementara beban relatif dapat terjaga," tutup Azizatun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: