Selain itu, kata Erick, dengan nelayan terdaftar dalam koperasi, maka akan memudahkan pemerintah dalam menyalurkan BBM bersubsidi. "Pertamina akan menyalurkan BBM bersubsidi melalui koperasi, sehingga tepat sasaran," kata Erick.
Erick juga berharap ada pengembangan ekonomi sektor kelautan di daratan, yakni budidaya ikan. "Harus segera dikembangkan. Karena, kalau mau dikorporatisasikan, harus ada standar produk, yaitu standar ikan," kata Erick.
Baca Juga: MenkopUKM: KKM Kampus Dapat Membantu Pelaku UMKM Lebih Berinovasi
Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini menyebutkan pihaknya sudah menggulirkan beberapa program pemberdayaan nelayan di Indonesia, di antaranya menjaga kesehatan laut dengan menerapkan penangkapan ikan di laut berbasis kuota.
"Penangkapan ikan terukur berbasis kuota diharapkan bisa lebih menyejahterakan nelayan," kata Zaini.
Selain itu, kata Zaini, KKP juga sudah mengembangkan kampung-kampung nelayan di seluruh Indonesia. Tahun ini ditargetkan pengembangan kampung nelayan sebanyak 120 kampung. "Di dalamnya, mencakup pelatihan, modernisasi alat tangkap, hingga pemasaran produk yang dihasilkan," kata Zaini.
Baca Juga: Menkop-UKM: Pemerintah Terus Berupaya Perkuat Ekosistem UMKM
Zaini mencontohkan Kampung Nelayan di Kepulauan Belitung yang sudah melakukan diversifikasi usaha sehingga produknya memiliki nilai tambah. "Saya mendorong hal ini, termasuk kuota tangkap ikan, dibagikan melalui koperasi. Jika nelayan bergabung dalam koperasi, akan lebih memiliki daya saing," kata Zaini.
Peran KNTI
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik menjelaskan, KNTI sejak didirikan 14 tahun silam terus terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kapasitas nelayan Indonesia, baik laki-laki dan perempuan, hingga untuk menjaga laut tetap sehat.
Dirinya juga menjelaskan, beberapa peran dan langkah KNTI, di antaranya di Serdang Bedagai, Pekalongan, dan Indramayu, yang secara konsisten menanam mangrove dan memulihkan ekosistem pesisir Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: