Cerita Serlina Wijaya Nahkodai Pegipegi, Hadapi Pandemi hingga Optimismenya dalam Pemulihan Pariwisata Indonesia
Tak hanya persoalan pandemi, Pegipegi juga dihadapkan pada risiko bubble burst yang sempat berdampak pada sejumlah perusahaan rintisan (startup) ternama Tanah Air. Serlina menjelaskan, untuk menghindari dampak bubble burst, Pegipegi berupaya meningkatkan kompetensi, inovasi, kreativitas individu dalam perusahaan, meningkatkan efisiensi, melakukan penyeimbangan bisnis ketika terjadi pergolakan, peningkatan kualitas dan kuantitas produk serta berfokus pada profitabilitas jangka panjang.
Optimisme dan Adaptasi Pegipegi di Era New Normal
Terlepas dari segala tantangan yang ada, Serlina optimistis, pemulihan sektor pariwisata nasional akan menunjukkan tren positif dalam jangka panjang apabila sebaran penularan Covid-19 di Indonesia makin rendah, vaksinasi terus meningkat, dan kepatuhan masyarakat dalam protokol kesehatan membaik. Ketiga hal itu akan mendorong industri pariwisata kembali percaya diri.
Baca Juga: Smart Mobility Project Diterapkan di Wisata Samosir, Sandiaga Uno: Untuk Pariwisata Berkelanjutan
"Pegipegi sangat optimis sekali. Kita telah mengamati berbagai perkembangan positif yang membuat sentimen pasar positif. Tentunya ini juga menjadi sinyal positif bagi Pegipegi sebagai salah satu OTA terbesar. Kita sangat siap menyambut kebutuhan traveling masyarakat yang akan kembali meningkat," ungkapnya.
Pegipegi juga berupaya melihat dan beradaptasi dengan perubahan pola traveling masyarakat. Serlina mencontohkan, masyarakat yang awalnya tertarik menginap di hotel yang unik, instagramable, dan terjangkau, kini juga sangat memerhatikan aspek kesehatan dan keamanan dari risiko Covid-19.
"Untuk menangkap perubahan itu, kami telah merilis fitur clean and safe stay bagi masyarakat untuk mengakses dan mendapatkan pilihan akomodasi yang tersertifikasi dalam aspek penerapan protokol kesehatan," kata lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Langkah ini juga merupakan wujud kolaborasi Pegipegi dengan Kementerian Pariwisata Indonesia & Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam mendorong percepatan pemulihan pariwisata di Indonesia. Pada waktu itu, kolaborasi ini dilakukan sejalan dengan program #DiIndonesiaAja dalam 3 pilar program, yakni Safety Feature, Diskon Promo, dan informasi destinasi wisata melalui Jelajahi Nusantara.
Kedua, Pegipegi berupaya dekat dengan masyarakat yang makin melek digital dengan mengembangkan konten-konten digital yang menyemangati, menghibur, dan mengedukasi masyarakat dalam traveling. Selain itu, Pegipegi juga mempererat kolaborasi dengan partner dan pemerintah untuk selalu mengupayakan pelayanan terbaik bagi masyarakat dalam berwisata.
Ketiga, seiring meningkatnya antusiasme masyarakat untuk jalan-jalan, Pegipegi meningkatkan kuantitas dan kualitas inventori produk, baik untuk perjalanan domestik dan luar negeri. Bagi Serlina, keinginan masyarakat Indonesia untuk jalan-jalan dan berinteraksi dengan keluarga, pasangan, sahabat hingga kolega adalah dua hal yang tidak berubah seiring zaman.
"Pegipegi berkomitmen memberikan produk serta layanan terbaik dan optimal dalam pemenuhan kebutuhan traveling masyarakat di era new normal. Ke depannya tentu akan ada banyak program-program inovatif dari Pegipegi sebagai komitmen kami untuk makin meningkatkan keterjangkauan akses masyarakat dalam traveling sekaligus mendukung pemulihan pariwisata nasional," pungkas Serlina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: