Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengoptimalkan Penggunaan Media Digital dan Mewaspadai Kejahatan di Dunia Maya

Mengoptimalkan Penggunaan Media Digital dan Mewaspadai Kejahatan di Dunia Maya Kredit Foto: Unsplash/Jason Briscoe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan teknologi komunikasi terjadi secara masif. Pengguna internet kini telah mencapai 204,7 juta, sekitar 73,7% dari total penduduk. Di dunia internet setiap orang memiliki kesempatan yang sama, dari beragam tingkat intelektualitas. 

"Perubahan gaya hidup serba digital memberikan kemudahan. Belanja online sekarang lebih enak, ada banyak promo dan gratis ongkir," kata Founder Akademi Digital Advisor, Alamsurya Kubara saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Kamis (21/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima. 

Namun, di sisi lain, tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk seperti penipuan dan pencurian akun. Bahkan bagi orang tua yang kesulitan mengasuh anaknya sering kali dengan mudahnya memberikan gadget sebagai hiburan hingga anak menjadi kecanduan. 

Baca Juga: Pancasila Jadi Jawaban Tantangan Budaya Digital

"Saat ini dunia digital kita sudah borderless. Artinya benefit tak terbatas tapi juga risikonya tanpa batas," ujar Alamsurya. 

Diperlukan pemahaman akan keamanan digital agar masyarakat bisa melindungi dirinya dari kejahatan digital yang mungkin saja bisa terjadi. Aspek keamanan digital meliputi dapat mengamankan perangkat digital hardware maupun software, mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital yang ditimbulkan dari segala aktivitas digital, serta memahami juga keamanan digital bagi anak. 

Terkait keamanan digital ada juga yang berhubungan dengan jejak digital disebabkan cuitan atau unggahan di platform digital yang bisa menimbulkan masalah hukum. Sehingga setiap orang harus berhati-hati dalam mengunggah sesuatu, hindari isu-isu sensitif seperti SARA, ujaran kebencian, teliti lagi informasi yang didapat jangan sampai ternyata hoaks di mana semua telah diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu Konsekuensi Mengunggah Aktivitas Anak di Internet

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Enterpreneur dan Founder of Coffee Meets Stock Billy Tanhadi. Ketua RTIK Majapahit Mojokerto, Abdul Rachman dan Founder Akademi Digital Advisor, Alamsurya Kubara. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: