Bahkan, Brigadir J Masih Menelepon Ibunya di Tanggal 8 Juli: Saya Minta Izin...
Ketika ditelepon Yosua, ibunya sedang berada di Balige bersama suami dan dua putrinya. Mereka berada di Balige untuk pergi ke makam kakek-nenek Yosua dari pihak ibunya. Dari Balige mereka menuju Padang Sidempuan. Perjalanan 6 jam. Ke makam kakek-nenek Yosua dari pihak ayah.
Di Padang Sidempuanlah mereka menerima kabar Yosua tewas. "Dengan beratnya ancaman yang diterima Yosua. Maka tidak mungkin seorang yang dalam keadaan tertekan dan terancam seperti itu masih berani melecehkan wanita istri atasannya," demikian dikutip dari tulisan itu.
Diketahui, Brigadir tewas setelah baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Peristiwa mengerikan itu konon terjadi pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB.
Polisi menyebut baku tembak kedua polisi itu dipicu dugaan pelecehan seksual dan penodongan pistol oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo. Hingga kini tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih bekerja mengungkap fakta sebenarnya tentang insiden itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: