Konten merupakan informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Individu yang cakap digital harus menyebar konten bermanfaat dan menghindari konten-konten negatif.
"Kita harus berhati-hati, mengoptimalkan sebaik mungkin, kita harus mampu supaya konten bisa menjadi duit," kata Ketua Relawan TIK Sidoarjo, Direktur CV Toserba Pesantren, Mohammad Rofiuddin, S.Kom, MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (26/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Berkomunikasi dengan Santun di Dunia Digital
Setiap orang bebas berekpsresi melalui konten di media sosial. Sekarang ini kebebasan tersebut seakan kebablasan, sehingga sejumlah konten digunakan untuk saling menyakiti. Menurut Rofiuddin, ada tiga kriteria konten dapat dikatakan baik dan layak dipublikasikan.
Isi konten tidak boleh berkaitan dengan orang lain. Individu yang cakap digital tentu tidak akan membuat konten yang membicarakan, menceritakan kekurangan, atau bahkan memamerkan kebaikan orang lain.
Baca Juga: Dukung dan Banjiri Ekosistem Digital dengan Konten Berbudaya
Kemudian, konten yang baik mengandung nilai-nilai pendidikan atau mengandung nilai-nilai yang bermanfaat untuk orang lain. Tips dan trik, tutorial, kajian islami misalnya. Konten seperti ini dapat memberi dampak baik untuk orang lain.
"Konten harus mampu menginspirasi masyarakat. Contoh, orang yang memberikan sesuatu, menolong, memberikan nilai-nilai baik kepada anak. Menginspirasi atau mengajak orang berbuat kebaikan," kata Rofiuddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: