Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surya Paloh Sebut Pemilu Tak Perlu Digelar, Mardani PKS Kontra: Jika Ada Catatan, Kita Perbaiki Catatannya

Surya Paloh Sebut Pemilu Tak Perlu Digelar, Mardani PKS Kontra: Jika Ada Catatan, Kita Perbaiki Catatannya Mardani Ali Sera | Kredit Foto: Twitter/Mardani Ali Sera

"Dan jika ada lebih dari dua pasang, biasanya ada kontestasi karya dan gagasan," pungkasnya.

Sebelumnya, Surya Paloh menyampaikan orasi ilmiah saat penganugerahan gelar kehormatan doktor honoris causa (HC) dari Universitas Brawijaya. Dalam orasinya, Paloh memandang lebih baik pemilihan umum (pemilu) tak digelar apabila berujung pada perpecahan bangsa.

Baca Juga: Anak Buah Surya Paloh Blak-blakan: Nasdem Mesra dengan Semua Partai!

Paloh mulanya berbicara soal praktik politik identitas yang baik dan yang buruk. Paloh mendukung praktik politik identitas yang baik dengan memunculkan kekhasan identitas dari suatu kelompok politik.

"Politik identitas yang buruk atau yang tidak baik adalah kebalikan dari yang baik tadi. Mereka bersikap eksklusif dan tidak mau mengenal yang lain. Yang menjadi masalah adalah politik identitas yang buruk. Dia bukan hanya buruk tapi juga merusak," ujarnya.

Baca Juga: Bangga dengan Mas Anies, Mardani PKS Tak Bingung seperti Hasto PDIP: Itu Prestasi yang Luar Biasa Sekali!

Paloh mengatakan praktik politik identitas yang buruk dalam mengejar kemenangan pemilu pada akhirnya akan mempertaruhkan persatuan bangsa. Berdasarkan argumentasinya itu, Paloh lantas memandang lebih baik tak perlu ada pemilu kalau berujung pada perpecahan bangsa.

"Terlalu pendek akal kita, terlalu tinggi nafsu kita, jika untuk memenangkan pemilu, kita harus mempertaruhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi saya pribadi, lebih baik tidak perlu ada pemilu kalau memang konsekuensi pemilu itu berujung pada perpecahan bangsa," katanya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: