Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seorang Pejabat Indonesia Ungkap Kondisi Terkini WNI yang Disekap di Kamboja: Ada yang Sakit

Seorang Pejabat Indonesia Ungkap Kondisi Terkini WNI yang Disekap di Kamboja: Ada yang Sakit Kredit Foto: Reuters/Samrang Pring
Warta Ekonomi, Semarang -

Puluhan warga negara Indonesia (WNI) diduga ditipu dan menjadi korban penyekapan oleh agen tenaga kerja palsu di Kamboja. Kondisi terbaru salah seorang WNI sempat diungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Ganjar, yang melakukan panggilan video secara pribadi, mengungkap bahwa salah satu WNI dalam keadaan sakit.

Baca Juga: Astaga! Agen Tenaga Kerja Bodong di Kamboja Sekap Lebih dari 50 WNI, Kemlu Merespons

"Kemarin saya sudah video call dengan mereka, kondisinya baik-baik semua, tetapi ada satu yang sakit," kata Ganjar di Gedung Gradhika Bakti Praja Kompleks Gubernuran Jawa Tengah, Jumat (29/7/2022).

Dalam panggilan video itu, Ganjar memastikan kondisi lima puluhan WNI itu dalam keadaan baik. Dirinya juga dapat melihat wajah masing-masing WNI, dan berkomunikasi dengan mereka.

"Saya sudah konfirmasi ke sana, sebenarnya tidak disekap, dan bisa lihat wajah meraka," ujarnya.

Menurut Ganjar, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah langsung mengecek kondisi para WNI tersebut.

"Masih akan diperiksa, saya suruh mengecek betul apa yang terjadi sambari kita membuat back up untuk mengamankan mereka," tuturnya.

Langkah lain yang dilakukan Ganjar yaitu berkoordinasi dengan KBRI setempat supaya dapat menghubungkan dengan perusahaan yang menaungi 54 WNI tersebut.

"Dengan KBRI, hari ini kami minta untuk mengecek ke lokasi, untuk komunikasi dengan perusahaannya," ujarnya.

Ganjar menyatakan ada pembelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut. Baginya, ada prosedur yang harus dilalui oleh masyarakat khususnya warga Jawa Tengah yang ingin bekerja di luar negeri.

"Saya minta siapapun yang mau kerja ke luar negeri tolong ikuti aturan semuanya, sehingga kami bisa memantau. Sebab kalau tidak maka yang terjadi akan di luar dugaan," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: