Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Modus Phising Makin Ramai Terjadi, Pandi Catat Hingga Kuartal II Ada 5.579 Laporan

Modus Phising Makin Ramai Terjadi, Pandi Catat Hingga Kuartal II Ada 5.579 Laporan Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), mengungkap bila sepanjang kuartal II 2022 ini terdapat sebanyak 5.579 laporan phishing.

Angka tersebut memperlihatkan bahwa penipuan dengan menggunakan metode phising untuk mengambil data pribadi mengalami kenaikan 1.637 laporan dibandingkan kuartal I 2022 sebanyak 3.942 laporan. 

“Dari 5.579 laporan phishing tersebut, sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran yaitu lembaga/layanan keuangan mencapai 41%,” kata Ketua Dewan Pengurus Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Yudho Giri Sucahyo, di Tanggerang, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Makin Cakap Digital, Sigap Atasi Phising

Lebih lanjut Ia mengungkap, selain lembaga keuangan sektor eCommerce atau ritel juga mendominasi sebesar 32% sama dengan laporan keuangan di kuartal I 2022. 

“Namun, jenis sektor industri yang menjadi serangan phishing pada kuartal 2022 lebih bervariasi dan mengalami penurunan dari sektor lembaga keuangan sebesar 9% dari kuartal I 2021.

Ia menuturkan jika dilihat dari organisasinya, yang paling menjadi sasaran serangan Phising yakni platform media sosial besutan Mark Zuckerberg Facebook. “Selain Facebook ada juga nama Amazon, Microsoft hingga Netflix,” tambahnya.

Lebih lanjut Ia menuturkan bila meningkatnya aksi phising membuat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir IDADX mencatat jika per 30 Juni 2022 terdapat 44.279 laporan tren phishing domain.id.

Baca Juga: Bahaya Ancaman Siber Phising, Berikut Tips Jaga Keamanan Siber dari Kaspersky

Menurut Yudho, pihaknya mengumpulkan data phishing dari beberapa sumber data, keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan Netcraft. “Selain itu, kami juga mengumpulkan data dari APWG (Anti-Phishing Working Group), dimana kami sudah menjadi anggota sejak tahun 2021,” tambahnya. 

IDADX berkomitmen untuk memberikan laporan rutin kepada publik pada setiap kuartal, sehingga masyarakat dapat memantau dan mengetahui bagaimana perkembangan phishing dan dampaknya bagi masyarakat.

“Dengan adanya Indonesia Anti-Phishing Data Exchange ini, kami berharap nama domain .id semakin dapat dipercaya oleh masyarakat. Kami juga akan meningkatkan fitur dan kinerja Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) sehingga dapat memberikan informasi phishing yang lebih akurat untuk masyarakat,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: