Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Etika Membuat Ruang Digital Menjadi Hangat

Etika Membuat Ruang Digital Menjadi Hangat Kredit Foto: Unsplash/Tore F
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia digital merupakan ruang tanpa batasan waktu. Sehingga jalinan hubungan, komunikasi, dan interaksi lebih luas. Semua orang dapat berkolaborasi tanpa bertatap muka.

"Sehingga kita membutuhkan etika dan netiket, supaya ruang digital ini menjadi hangat, bersilahturami dan mengobrol menjadi enak," kata Komite Edukasi Mafindo, Julita Hazeliana M, S.E saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (2/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Baca Juga: Jangan Mau Kalah dengan Generasi Alpha! Gen Z Harus Kuasai Digital Skills

Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kebebasan beraktivasi bagi siapapun. Banyak netizen, khususnya generasi muda, justru kebablasan menyikapi kebabasan tersebut. Sehingga mereka dicap tidak sopan ketika berkomentar atau mem-posting sesuatu di media sosial.

Etika, menurut Julita, sudah diajarkan kepada setiap orang sejak dini. Orangtua selalu mengajarkan anak-anak mengucapkan salam, sapa, dan santun ketika bertemu orang di dunia nyata. Ajaran ini bisa diterapkan di dunia digital, sehingga tidak perlu berkomentar yang macam-macam kepada orang yang belum dikenal.

"Kuncinya etika di ruang digital mestinya sama dengan di ruang nyata. Sehingga bibit yang sudah ada, kita sirami, praktik setiap hari. Misalnya ketemu bertemu orang lebih tua atau orang lain mengucapkan salam. Hal-hal tersebut sering saja dilakukan, nanti etika mengalir sendirinya," kata Julita.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Manfaatkan Teknologi Digital, Jauhi Mudaratnya

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Komite Edukasi Mafindo, Julita Hazeliana M, S.E. Kemudian Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM, serta Relawan TIK Magetan, Andi Fajar Kurniawan, S.T.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: